Saham sejumlah usaha pelayaran di bursa efek Jakarta (BEJ) mulai diburu, karena nilai saham yang diperdagangkan membaik. Beberapa pelayaran yang melantai di bursa saham, antara lain Temas Tbk, Samudera Indonesia Tbk, Humpuss Transport Intermoda, dan Tamarin Samudra.
Pada perdagangan 29 Desember 2017 lalu, saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk ditutup di harga Rp 3.580 per lembar, artinya terjadi lonjakan 3.155 persen dari harga perdana (IPO) yang hanya sebesar Rp 110 per lembar.
Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi dibanding saham lainnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Karena dinilai prospektif, para investor pun banyak memburu saham pelayaran berkode TAMU tersebut.
Bahkan BEJ mencatat, dari 10 saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi sepanjang 2017, delapan di antaranya merupakan emiten yang baru melantai di Bursa Jakarta pada tahun ini, sisanya merupakan saham lama.
Kesepuluh saham tersebut harganya pada 2017 melonjak lebih dari 500 persen, jauh di atas kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG), yakni hanya sebesar 20 persen.
Pada akhir bulan Desember 2017 lalu, satu anak perusahaan PT Pelindo II, yakni PT Jasa Armada Indonesia (JAI) yang bergerak di sektor pemanduan-penundaan juga mencatatkan melantai di bursa efek Jakarta. Saat pembukaan perdagangan saham di hari pertama (22/12), harga yang ditawarkan Rp 380, langsung naik seharga Rp 390.
Inilah 10 saham dengan kenaikan tinggi berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) :
1. PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) naik 3.145,55% dari posisi saat IPO Rp 110 naik menjadi Rp 3.580.
2. Saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) berakhir di level Rp 1.200. Harga saham MABA saat IPO yakni Rp 110, namun karena ada faktor dilusi 0,42 maka awal saham MABA terhitung di posisi Rp 47 yang berarti sudah naik 2.430%.
3. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) naik 1.766% dari posisi harga IPO Rp 105 naik menjadi Rp 1.960
4. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) naik 1.054% dari posisi harga IPO Rp 310 naik menjadi Rp 3.580
5. PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) naik 980% dari posisi akhir 2016 Rp 50 naik menjadi Rp 540
6. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) naik 964% dari posisi harga IPO Rp 140 naik menjadi Rp 1.490
7. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) naik 883% dari posisi harga IPO Rp 300 naik menjadi Rp 2.950
8. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) naik 676% dari posisi akhir 2016 Rp 50 naik menjadi Rp 388
9. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) naik 556% dari posisi harga IPO Rp 115 naik menjadi Rp 755
10. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) naik 540% dari posisi harga IPO Rp 250 naik menjadi Rp 1.600. (***)