Revitalisasi atau Pengembangan pelabuhan tetap akan dilakukan oleh PT Pelindo II, namun belum menjadi rencana prioritas untuk tahun 2017. Sebab, tahun depan, perseroan berkonsentrasi pada pengembangan maupun pembangunan pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, dan pelabuhan Sorong.

“Pelabuhan Cirebon tetap dikembangkan, tapi belum sekarang atau tahun depan (2017), karena manajemen melihat skala prioritas terlebih dulu, terutama pelabuhan-pelabuhan sebagai supporting program tol laut pemerintah,” kata Direktur Komersil dan Pengembangan Usaha Pelindo II Saptono Rahayu Irianto kepada Ocean Week, di Jakarta.
Meski Kijing diakui Saptono masih dianggap nol, namun dijadikan prioritas, karena selain pelabuhan yang sudah ada di Kalbar padat, juga pelabuhan Kijing strategis untuk kegiatan internasional.
Seperti diketahui, tahun lalu (2015), pada era kepemimpinan RJ Lino (Dirut Pelindo II waktu itu), pelabuhan Cirebon direncanakan untuk direvitalisasi. Namun, sejalan dengan perkembangan, kemudian rencana tersebut ‘molor’.
Bukan hanya karena ijinnya dari pemerintah daerah dan pemerintah provinsi Jawa barat yang tersendat, tetapi dalam operasionalnya juga sempat diprotes masyarakat setempat, akibat kegiatan batubara.
Bahkan sumber ocean week di Cirebon mengungkapkan jika di kalangan legislative (DPRD Kota Cirebon) masih pro kontra dengan dibukanya kembali kegiatan batubara tersebut.
Ada juga yang berharap bahwa pengembangan pelabuhan nantinya juga mengarah pada Cirebon sebagai pelabuhan wisata, selain kegiatan yang sudah ada. Alasannya di sekitar pelabuhan ini banyak kawasan heritage.
Saptono juga menambahkan bahwa bukan hanya pelabuhan Cirebon saja yang sedikit mundur pengembangannya, namun juga pelabuhan Sunda Kelapa. “Pelabuhan Sunda Kelapa akan dijadikan sebagai pelabuhan wisata, tetapi kegiatan kapal rakyat maupun container tetap ada. Justru aktivitas itu dijadikan sebagai daya tarik bagi wisatawan,” ungkap Saptono. (***)