Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) menggelar Rakernas ke-1, pada Jumat-Sabtu (18-19/9), di Jakarta, diikuti oleh pengurus dan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rakernas dengan tema ‘Peran Importir Dalam Menopang Pertumbuhan Perekonomian Indonesia’ dibuka oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Perhubungan Laut, Kemenhub Capt. Antoni Arif Priadi.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain dari KSO Surveyor Indonesia, pembina Ginsi Sungkono Ali, Ketua Aptesindo Roy Rayadi, Dirut PT Graha Segara Wildan Isa Anwar, dari PT Pelabuhan Tanjung Priok, APBMI, dan perwakilan kantor OP Tanjung Priok.
Saat memberikan sambutan, Capt. Antoni menyatakan bahwa importir memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. “Impor itu bukan ‘aib’, justru importir barang itu sangat dibutuhkan dimanapun. Bahkan importir mempunyai peran dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia,” katanya.

Dia mengungkapkan, justru kalau tidak ada kegiatan impor, buat apa dibangun pelabuhan yang besar disini.
Makanya, ujar Antoni, kegiatan Rakernas GINSI ini sangatlah bagus, sekaligus untuk bisa meng-up date perekonomian Indonesia.
“Kami berharap dari Rakernas ini dapat menghasilkan berbagai masukan kepada pemerintah (Kemenhub) sebagai partner, mengingat kedepan diperlukan kolaborasi antara pemerintah maupun para pengusaha dan asosiasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Capt. Subandi (Ketua Umum GINSI) mengatakan, bahwa Rakernas ini merupakan salah satu amanah yang mesti dilaksanakan, karena ini perintah AD/ART organisasi.
“Semoga dengan kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak, bukan saja seluruh pengurus GINSI pusat maupun daerah, namun juga pemerintah,” kata Capt. Subandi.
Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini juga menyatakan jika di tahun 2019 lalu, aktivitas impor nasional turut menyumbang devisa negara mencapai sekitar Rp. 209 triliun.
“Makanya kita jangan alergi dengan impor. Justru dengan adanya impor inilah sektor lain dapat ikut merasakan dan ikut berkembang. Misalnya pelabuhan, pelayaran, PBM, dan angkutan, serta yang lainnya,” jelas Subandi.

Karena impor pulalah, mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
Untuk itu, Capt. Subandi mengingatkan agar jajaran pengurus di daerah mampu menjelaskan masalah ini kepada khalayak ramai, bahwa dengan impor telah mampu menyumbang devisa negara hingga mencapai ratusan triliun rupiah, serta mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
“Kami berharap Rakernas ini mampu menghasilkan berbagai rekomendasi positif dan strategis untuk kemajuan negara dan bangsa ini, dan sesuai dengan program kerja GINSI kedepan,” kata Subandi. (***)