Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan Port Klang menangani volume peti kemas sebanyak 14,06 juta TEUs pada tahun 2023, meningkat dibandingkan tahun 2022 yang tercapai 13,22 juta TEUs. “Ini menjadi sejarah bagi port Klang,” ujar Anthony Loke.
Sementara Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP) di Johor menangani 10,48 juta TEU tahun lalu, dibandingkan dengan 10,51 juta TEU pada tahun 2022.
“Pelabuhan Klang dan PTP terus menduduki peringkat 20 besar pelabuhan tersibuk di dunia. “Kinerja luar biasa ini mencerminkan perekonomian Malaysia sebagai komponen penting dalam rantai pasokan dunia,” kata Loke dalam pidatonya pekan lalu tentang pencapaian sektor maritim di acara Dewan Sua Kasih Madani Kementerian Perhubungan (MOT).
Loke mencatat bahwa rasio kargo transhipment dan kargo lokal (asli) di Port Klang telah berubah dari 70:30 pada tahun 2014 menjadi 55:45 pada tahun lalu.
Sementara itu, Loke mengatakan PTP telah berdiskusi dengan perusahaan logistik Maersk dan Petronas dalam pembangunan pasokan metanol hijau yang bekerja sama dengan program Kemitraan untuk Infrastruktur pemerintah Australia dalam membangun ekosistem pasokan bahan bakar berkelanjutan (green bunkering) di Asia Tenggara.
Republik Indonesia melalui PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang 2023 sebanyak 11,53 juta TEUs.
Jumlah tersebut tumbuh sekitar 2,63% dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 yang mencapai 11,23 juta TEUs.
Arus peti kemas 2023 terdiri dari 3,62 juta TEUs peti kemas internasional dan 7,91 juta teus peti kemas domestik. (**/scn)