Walikota Makassar Danny Pomanto menggagas menjadikan kota Makassar sebagai pusat logistic dan hub port untuk wilayah Indonesia Timur. Karena letak pelabuhan Makassar yang strategis, berada pada alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) dari pada hub port-nya harus di Bitung yang pelabuhannya belum siap.
Obsesi Pomanto tersebut bukan tanpa alasan, karena di kota Makassar sudah memiliki pelabuhan international, dan bahkan sekarang sedang dikembangkan Makassar New Port (MNP) yang diharapkan mampu menangani petikemas hingga 2 juta TEUs per tahun.
Kemudian potensi hasil sumber daya alam Sulawesi Selatan seperti udang, kacang mete, kakau, kemiri, dan sirip ikan yang selama ini sudah diekspor.
“Sekarang hanya tinggal political will atau adanya kemauan dari pemerintah pusat, apakah bersedia menjadikan Makassar hub port untuk Indonesia Timur atau tidak. Tapi jika mau maju, Indonesia harus siap menjadikan Makassar sebagai hub port logistic Indonesia bagian Timur,” kata Walikota Makassar, Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto atau familiar disapa Danny Pomanto kepada Ocean Week, di sela-sela acara welcome dinner INSA di Makassar, Rabu (15/2) malam.
Pomanto juga menceritakan bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi Makassar yang sangat bagus. Misalnya pada tahun 2015 lalu saat tingkat pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 2,3% dan Indonesia tercatat 4,9%, kota Makassar justru mencapai 7,44%. “Ini menjadi tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional dan salah satu tertinggi di dunia,” ujarnya bangga.
Menurut Walikota, tingkat pertumbuhan ekonomi inilah yang menjadi ukuran daya pikat dan daya saing internasional serta daya magnet investasi dari sebuah kota. “Dengan capaian ekonomi yang bagus pasti menarik bagi investor untuk masuk kesini (Makassar-red). Apalagi infrastruktur, baik pelabuhan dan lainnya sudah cukup mendukung,” ungkapnya.
Danny Pomanto menambahkan bahwa pihaknya sekarang tengah menyelesaikan pembangunan jalan tol dalam kota mencapai 100 kilo meter. “Tol itu juga menghubungkan ke sentra industry dan menghubungkan ke pelabuhan,” ucapnya lagi.
Jadi, target yang diinginkan Pomanto selama dia menjabat adalah mengupayakan Makassar menjadi Pusat Logistik dan Transhipment hub port untuk wilayah Indonesia Timur. “Sekali lagi untuk merealisasikan itu perlu ada political will dari semua pihak, terutama pemerintah pusat,” kata Pomanto serius.
Sementara itu Ketua DPW ALFI Sulawesi Selatan (Sulsel) Syaifuddin Syahrudi menyatakan mensupport obsesi Walikota Makassar Danny Pomanto yang menginginkan Makassar menjadi pusat logistic dan hub port wilayah Indonesia Timur.
“Sebagai pelaku usaha logistic dan forwarder, kami mensupport apa yang menjadi keinginan Walikota. Apalagi Presiden Jokowi juga sudah mendukung ekspor lagsung dari pelabuhan di wilayah Pelindo IV, termasuk Makassar,” ujarnya kepada Ocean Week, Rabu (15/2) malam.
Dia juga mengungkapkan bahwa sekarang ini kegiatan di pelabuhan Makassar sudah cukup padat, namun tetap lancar.
Rabu siang (15/2) ketika Ocean Week melewati jalan di seputar Terminal Petikemas Makassar, tampak container yard (CY) dipadati dengan tumpukan container. Antrean truk tak terlihat, dari kejauhan sejumlah kapal sedang bersandar dan membongkar muat. Cuma, akses jalan dari dan ke pelabuhan perlu dipikirkan pengembangannya, karena tidak akan mampu lagi menampung beban jika aktivitas pelabuhan ramai. (***)