Politeknik Bumi Akpelni sekarang sudah berubah, kini kampus dibawah yayasan Wiyata Dharma yang terletak di Semarang ini semakin canggih.
Kampus yang mampu menampung ribuan mahasiswa mulai tingkat pertama hingga tingkat akhir ini, sekarang dilengkapi dengan sarana prasarana yang cukup lengkap. Ada fasilitas kolam renang, smoke chamber, laboratorium bahasa dan sebagainya.
Kata Eko Nur Hidayat, wakil direktur 1 bidang akademik Politeknik Bumi Akpelni saat menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan Ocean Week, menyebutkan bahwa sekarang Politeknik Bumi Akpelni memiliki 4 jurusan yakni Nautika yang sekarang menjadi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal dan ijazah ada 2 dari DIKTI Sarjana Terapan Transportasi dan ANT 3 dari Perhubungan.
“Kemudian jurusan tehnik berubah menjadi Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal dan ijazah dari DIKTI Sarjana Terapan Tehnik dan ATT 3 dari Perhubungan. Lalu jurusan Tatalaksana menjadi Manajemen Pelabuhan dan Logistik maritime, ijazah dari DIKTI Sarjana Terapan Transportasi, dan jurusan Transportasi Laut (baru) ijazah dari DIKTI Sarjana Terapan Transportasi,” ujarnya didampingi Devy Kusumaningrum, wakil direktur 2 bidang administrasi umum dan sarana prasarana, serta Ridwan kepala Prodi dan Ketua Senat Akademi, di Kampus Bumi Akpelni, Semarang, Senin.
Menurut Eko, sekarang ini pihaknya fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemaritiman. “Ada beberapa tenaga pengajar yang sekarang sedang studi S3. Itu adalah wujud nyata dalam rangka meningkatkan SDM,” katanya.
Eko juga menyampaikan bahwa beberapa perubahan itu semata untuk kepentingan kampus maupun peserta didik. Misalnya, untuk Tata laksana pelayaran niaga dan kepelabuhanan, menjadi manajemen pelabuhan dan logistik maritim.
“Itu jadi komitmen kampus untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi sekarang yang banyak dibutuhkan adalah lulusan S1,” ungkapnya.
Kampus, ujar Eko, juga sudah banyak melakukan kerja sama dengan para pihak, seperti industri, perusahaan logistik, perusahaan pelayaran, dan sebagainya. “Kami berharap melalui kerjasama ini, para lulusan dari sini bisa langsung terserap ke beberapa industri dan perusahaan,” jelasnya.
Ridwan menimpali bahwa Politeknik Bumi Akpelni pun berencana memperluas dengan dunia industri logistik, sehingga para lulusan bisa langsung bekerja di perusahaan yang telah bekerjasama dengan kampus.
Untuk perusahaan pelayaran, ujarnya, pihaknya sudah bekerjasama dengan PT Samudera Indonesia, PT Pelni dan sebagainya. “Lulusan yang ke kapal, tidak sedikit yang langsung berlayar di perusahaan Gurita Lintas Samudera,” kata Ridwan.
Sementara itu, Sudirman, ketua 2 Yayasan Wiyata Dharma mengatakan bahwa yayasan selalu mendukung terhadap program-program positif yang diusulkan oleh pelaksana. “Kami selalu mendukung, sepanjang program usulan yang diajukan oleh kampus itu untuk kemajuan dan kepentingan kampus, pasti kami dukung,” ujar Sudirman.
Sedangkan H. Sunarto, penasihat Yayasan menambahkan bahwa yayasan selalu melaksanakan semua aturan dari IMO dan yang sudah di adopsi Perhubungan melengkapi sarana dan prasarana termasuk asrama untuk taruna tk1 dan tk 2 (satu-satu nya swasta yang mempunyai sarana asrama). “Tujuannya untuk meningkatkan mutu taruna agar bisa belajar dengan baik dengan biaya yang lebih murah,” ungkapnya.
Selain itu, jelas Sunarto, yayasan selalu mengikuti aturan-aturan baru dari Perhubungan (Kemenhub) dan IMO serta DIKTI.
“Kami berharap kampus Politeknik Bumi Akpelni bisa mencetak lulusan pelaut yang cakap dan cerdas karena saya yang akan memakai lulusan tersebut dan perusahaan pelayaran lain untuk itu, makanya kita harus menyiapkan tenaga pengajar yang mampu dan ternyata membutuhkan biaya yang besar untuk itu, kami menghimbau teman-teman perusahaan pelayaran bisa membantu CSR nya agar kami bisa berhasil mencetak pelaut-pelaut yang cerdas dan sementara ini sudah kami mulai,” jelas Sunarto panjang lebar.
Meski begitu, Sunarto mengakui jika Politeknik Bumi Akpelni banyak mengalami kesulitan. “Kami yang swasta harus bersaing dengan politeknik-politeknik perhubungan untuk mencari taruna-taruni baru,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa Politeknik Bumi Akpelni merupakan perubahan bentuk dari Akademi Pelayaran Niaga Indonesia yang berdiri sejak 17 September 1964.
Perubahan bentuk menjadi Politeknik sejak tanggal 31 Desember 2018 berdasar Keputusan Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor 1292/KPT/I/2018,
tanggal 26 Juli 2019 Politeknik Bumi AKpelni mendapat ijin menyelenggarakan Program Studi S1 Terapan Transportasi Laut melalui Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No 650/KPT/I/2019
Tanggal 25 Mei 2022 Politeknik Bumi Akpelni menerima Ijin Penyelenggaraan Prodi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal (nautika) dan Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal (teknika) yang merupakan peningkatan jenjang dari Diploma tiga Nautika dan Diploma tiga Teknika.
Tanggal 9 Juni 2023 Politeknik Bumi Akpelni mendapatkan Izin Pembukaan program studi Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim yang merupakan peningkatan jenjang dari diploma tiga Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan Politeknik Bumi AKpelni memiliki 16 diklat yang terdiri dari 3 diklat keahlian (CoC) dan 13 diklat keterampilan (CoP) Diklat Keahlian yang telah mendapatkan approval dari Direktorat jenderal perhubungan Laut :
the Engineer Officer Class III training program the Deck Officer Class III training program the GMDSS Radio Operator training program Diklat Keterampilan yang telah mendapatkan approval dari Direktorat jenderal perhubungan Laut : the Bridge Resource Management Training program the Operational Use of ECDIS training program the RADAR Simulator training program the ARPA Simulator training program the Engine Resource Management training program the Security Training fo Seafarer with Designated Security Duties program
the Security Awareness training program
the Ship Security Officer training program
the Medical Care on Board Ship training program the Medical First Aid training program the Basic Safety Training Program the Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats Training Program
the Advanced Fire Fighting Training Program Institusi terakreditasi B dan program studi TROK dan TRPK terakreditasi B dan program studi MPLM dan transportasi Laut terakreditasi BAIK.
Politeknik Bumi Akpelni memiliki jumlah dosen 46 dosen, dengan taruna sebanyak 1007.
Satu satunya Politeknik Maritim swasta yang mewajibkan taruna tinggal di asrama selama 4 semester.
Menurut Eko, pada tahun 2025, Politeknik Bumi Akpelni fokus pada peningkatan SDM dengan meningkatkan jenjang pendidikan S3 bagi dosen. Lalu peningkatan kerjasama dengan industry dan dunia kerja baik nasional, regional maupun global. “Kemudian meningkatkan daya saing lulusan dengan meningkatkan keahlian dan keterampilan. Mengembangkan unit usaha jasa pendidikan yang relevan baik dalam bentuk pembukaan short course, lembaga sertifikasi profesi, maupun program studi baru,” jelas Eko diiyakan Ridwan.
Visi & Misi
H. Sunarto menyampaikan bahwa visi Bumi Akpelni ingin menjadi Politeknik yang unggul dalam pengembangan ilmu dan teknologi terapan kemaritiman, berkarakter dan berdampak positip, serta berstandar Nasional dan Internasional.
Sedangkan. misinya yakni, Menyelenggarakan Pendidikan terapan kemaritiman berstandar Nasional dan
Internasional. “Lalu melaksanakan Penelitian terapan kemaritiman, berstandar Nasional dan Internasional. Melaksanakan Pengabdian pada Masyarakat yang memberikan dampak positif pada pengembangan masyarakat maritim. Menjalin kerjasama dalam pengembangan ilmu dan teknologi terapan kemaritiman serta penyerapan lulusan yang berskala Nasional dan
Internasional,” jelas owner PT Gurita Lintas Samudera ini.
Tentu saja Politeknik Bumi Akpelni juga mempunyai tujuan antara lain, (a) Mendidik tenaga-tenaga yang profesional dan ahli dalam bidang ilmu dan teknologi terapan kemaritiman yang berjiwa Pancasila dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(b). Menghasilkan lulusan sesuai standar nasional pendidikan dan khusus untuk
keahlian profesi Ahli Nautika Tingkat III dan Ahli Teknika Tingkat III sesuai dengan STCW‟78 dan amandemennya sehingga mampu bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional.
Sunarto juga mengatakan bahwa para lulusan Politeknik Bumi Akpelni saat ini tersebar di seluruh tanah air, maupun ada yang bekerja di luar negeri. (**)