Dalam rangka memperingati hari Pelindo ke-2 sekaligus memperingati hari Ozon sedunia, PT Pelindo Grup melakukan aksi tanam pohon di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Ada PT Pelindo Multi Terminal yang menggelar aksi penanaman pohon di area Pelabuhan Belawan, ada Terminal Teluk Lamong (TTL) juga menanam pohon disekitarnya, dan Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) di Makassar.
Mengusung tema “Montreal Protocol: Fixing the Ozone Layer and Reducing Climate Change”, setidaknya untuk Sub Holding Pelindo Multi Terminal menanam sebanyak 2.500 bibit pohon yang ditanam secara serentak di wilayah operasi SPMT Group di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Sulawesi.
Secara total tahun ini Pelindo Group sebagai induk usaha SPMT telah melakukan penanaman 20,000 bibit pohon dan rehabilitasi 222 Hektar mangrove.
Upaya ini dilakukan sebagai upaya menjaga keanekaragaman hayati, serta mengedukasi publik terkait pentingnya ekosistem pesisir bagi Indonesia dan bagian dari dukungan Program Rehabilitasi Mangrove Nasional.
Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal Edi Priyanto yang juga merupakan Ketua Panitia Hari Pelindo 2023 mengungkapkan, kegiatan menanam pohon hari ini sekaligus memperingati Hari Ozon Internasional.
“Lapisan ozon memiliki peran sebagai pelindung permukaan bumi dari bahaya yang ditimbulkan dari radiasi ultraviolet Matahari. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga dan melindungi lapisan ozon demi keselamatan dunia, dan mengapa pohon? karena pohon menjadi penolong bagi kita, pohon bisa berfotosintesis dan menghasilkan oksigen, dan hasil dari fotosintesis tadi juga menyerap karbondoksida,” ujar Edi.
Terkait itu Pelindo sebagai perusahaan BUMN juga concern terhadap misi menjaga lingkungan, dan salah satunya lewat kegiatan penanaman pohon ini.
Begitupun diungkapkan Edi, jenis pohon yang ditanam tidak boleh sembarang, artinya bukan jenis pohon yang bisa merusak permukaan tanam. Oleh sebab itu, dalam kegiatan menanam pohon hari ini, dipilih pohon sawo kecil dan pohon tanjung. Karena menurut Edi, selain cepat tumbuh rindang, jenis pohon itu juga tidak merusak permukaan tanam.
Namun bukan sekadar menanam pohon saja, dalam hal ini Pelindo juga berupaya agar kegiatan ini berjalan konsisten, termasuk melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, di antaranya adalah para komunitas lingkungan, stakeholder dan pemerintah.
Kegiatan aksi penanaman pohon di area Pelabuhan Belawan ini juga turut dihadiri oleh Komisaris PT Pelindo Multi Terminal, Ahmad Prawira Tarigan, jajaran Pelabuhan Belawan, pihak Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, pihak Otoritas Pelabuhan Belawan, Danlantamal I Belawan, Distrik Navigasi Belawan, pihak Bea dan Cukai Belawan, Imigrasi Belawan serta Kepala Camat Medan Belawan.
Teluk Lamong
Di tempat lain, Terminal Teluk Lamong (TTL) juga melakukan aksi penanaman pohon serentak bersama seluruh entitas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Aksi ini bagian dari rangkaian acara pada HUT Pelindo yang menegaskan komitmen perusahaan dalam mengurangi dampak karbon pada proses logistik di pelabuhan.

Senior Manager QHSSE, Tipung Muljoko menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kontribusi insan TTL dalam meningkatkan kualitas udara dan mitigasi perubahan iklim melalui penanaman 200 pohon di area terminal. “Ada 5 jenis pohon yang ditanam diantaranya kiara payung, ketapang kencana, tabebuya, akasia dan flamboyan. Kelima pohon ini dipilih karena karakteristiknya menyerap karbon sangat baik,” ujar Tipung.
Tanaman kiara payung atau filicium decipiens merupakan tanaman penyerap karbon terbesar yang mampu menyerap hingga 405 Kg CO2 per tahun, ketapang kencana dengan daya serap 212 Kg CO2 per tahun, tabebuya 106 Kg CO2 per tahun dan tanaman lainnya yang juga memiliki daya serap tinggi terhadap emisi karbon.
Lokasi yang dipilih untuk penanaman pohon ini diprioritaskan pada area akses masuk dan keluar pelabuhan, dimana banyak dilalui oleh kendaraan. Pilihan lokasi tersebut diharapkan mampu mereduksi polutan, memproduksi oksigen dan tahan dengan perubahan iklim.
Tipung menambahkan bahwa penanaman 200 pohon hari ini diproyeksi mampu menyerap karbon sebanyak 25 Ton CO2 per tahunnya. Penyerapan karbon dihitung menggunakan parameter data jumlah dan jenis pohon yang ditanam.
“Sepajang tahun ini, total 1.500 pohon telah ditanam di area TTL yang tersebar di lahan seluas 82 hektar, aksi penanaman pohon ini merupakan salah satu implementasi program TJSL Pelindo yang berfokus pada lingkungan,” jelasnya.
Komitmen TTL untuk mengurangi emisi karbon akan terus berlanjut. TTL akan terus bergerak dengan berfokus pada sumber daya terbarukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan zero emission 2060 mendatang.
SPJM 20 Ribu Pohon
Masih dalam rangkaian tersebut, PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Subholding Pelindo Group pun ikut melakukan menanam pohon di Maros untuk memperingati World Ozone Day 2023 dan rangkaian Hari Pelindo 2023.

Ini adalah bagian dari Program Pelindo Penanam Pohon sebanyak 20.000 secara serentak di berbagai lokasi di Indonesia.
Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim Prasetyadi bersama jajaran manajemen PT Pelindo Jasa Maritim menanam sebanyak 2.500 pohon di Dusun Bonto Lempangan, Desa Purnakarya, Kec. Tanralili, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
“Hari ini secara serentak, SPJM bersama Pelindo Group serentak melakukan penanaman pohon dalam Program Pelindo Menanam Pohon sebanyak 20.000 di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia serta bertepatan dengan memperingati Hari Ozon Intenational 2023. Maka dari itu PT Pelindo Jasa Maritim memilih Kabupaten Maros di Desa Purna Karya, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros sebagai lokasi penanaman 2.500 bibit, “Kata Prasetyadi.
Dia mengatakan bahwa yang dilakukan oleh SPJM berupa penanaman sebanyak 2.500 bibit pohon yang terdiri dari bibit durian, mangga, dan rambutan agar warga juga mendapatkan manfaat ekonomi selain penghijauan.
Kegiatan ini dihadiri dan diikuti dengan sangat antusias oleh Bupati Kabupaten Maros, HAS Chaidir Syam dan Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari.
Prasetyadi juga menyampaikan terimakasih atas kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Maros beserta seluruh jajaran perangkat daerah. “Ini sebuah kehormatan untuk kami di PT Pelindo Jasa Maritim atas berkenannya 2 pimpinan daerah Pemerintah Kabupaten Maros berkenan hadir langsung,” ujarnya.
Bupati Maros Chaidir Syam juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Pelindo Jasa Maritim atas penyelenggaraan kegiatan ini.
Kegiatan yang juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Hari Pelindo 2023 ini dilakukan di beberapa lokasi secara serentak se-Indonesia pada tanggal 16 September 2023.
Seluruh Subholding dan Regional yang tergabung dalam Pelindo Group bergerak bersama untuk memperingati Hari Ozon Internasional yang dimasukkan dalam rangkaian berbagai kegiatan Hari Pelindo 2023.
Sebagai informasi, World Ozone Day 2023 berawal dari penandatanganan Protokol Montreal pada 16 September 1987 yang intinya adalah menghapuskan penggunaan chlorofluorocarbon atau CFC secara bertahap.
Dilansir dari laman United Nations Environment Programme (UNEP) atau badan PBB untuk program lingkungan, bertemakan “Montreal Protocol: memperbaiki lapisan ozon dan mengurangi perubahan iklim”.
Bibit pohon produktif ini diharapkan dapat tumbuh subur sehingga mampu mereduksi polutan dan dapat berkontribusi melindungi lapisan ozon bumi.
Lapisan ozon yang menipis menyebabkan lubang ozon dan berbahaya bagi kehidupan Bumi. SPJM melalui kegiatan ini juga mengkampanyekan pentingnya kesadaran akan pentingnya menjaga lapisan ozon di Bumi dengan memberi kontribusi nyata berupa penanaman pohon.
Hadir dalam kegiatan tersebut, karyawan Pelindo Jasa Maritim yang berada di Makassar dan sekitarnya sebagai upaya Perseroan turut berkontribusi aktif dalam setiap gelaran aksi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
“Semoga semua bibit pohon yang ditanam hari ini dapat tumbuh dengan baik dan ke depannya, dapat melindungi lapisan ozon dan membawa manfaat besar lainnya bagi kelangsungan kehidupan di bumi kita,” ujar Prasetyadi.
Gerakan ini diharapkan akan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih akibat penyerapan polusi udara oleh pepohonan guna mencapai target emisi nol pada 2060 mendatang serta untuk menjawab isu dekarbonasi. (***)