Konsultan IT sistem asal Jepang The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI) melakukan pertemuan dengan DPC INSA Jaya, pada Rabu (3/5), bertempat di kantor INSA Jaya Jakarta Utara, untuk membahas mengenai inaportnet sistem di pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami diminta oleh pemerintah Indonesia (Kemenhub-red) untuk melakukan penelitian sehubungan dengan pelaksanaan inaportnet sistem di pelabuhan Priok, yang katanya banyak problem dalam implementasinya,” kata Akira Komatsu, Advisor OCDI kepada Ocean Week, usai pertemuan tersebut.
OCDI, ujar Komatsu, progresnya baru melakukan penelitian dulu terhadap implementasi inaportnet sistem ini. “Setelah ketemu dengan INSA Jaya, kami akan bertemu juga dengan APBMI,” ujarnya lagi.
Menurut dia, penelitian inaportnet ini, bukan hanya di Priok saja, tapi di Tanjung Perak, Makassar, dan Belawan Meda. “Setelah semua problemnya kami peroleh, baru kami dapat membuat rencana untuk memberikan solusi,” ucap Komatsu didampingi Andrea, juru bicara JICA.
Dia menceritakan, bahwa di Jepang sistem seperti inaportnet ini juga sudah diberlakukan di negerinya dari tahun 1999 dengan nama Port Electronic Data Interchange (EDI). Sistem ini yang membangun juga OCDI.
Karena itu, Kemenhub melalui JICA meminta OCDI untuk meneliti pemberlakuan inaportnet sistem di pelabuhan Indonesia. “Nantinya, OCDI hanya akan menawarkan solusi kepada pemerintah Indonesia, bagaimana penggunaan sistem inaportnet yang ideal untuk pelabuhan Indonesia, tentunya setelah kami memperoleh masukan dari berbagai pihak terkait seperti INSA, APBMI dan yang lain,” jelas Komatsu.
Pihaknya akan memberi waktu lima tahun, apakah solusi yang ditawakannya dipakai oleh pemerintah Indonesia atau tidak, terserah oleh pemerintah Indonesia. “Kita harus realistis karena waktu lima tahun itu, tidak kecepatan dan tidak kelamaan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPC INSA Jaya, Capt. Alimuddin menyatakan, bahwa INSA hanya memberi informasi mengenai pelaksanaan inaportnet di pelabuhan Tanjung Priok. “Kami hanya sharing saja, jadi apa yang terjadi di pelabuhan mengenai inaportnet kami infokan ke mereka (OCDI-red),” ujarnya. (***)