Pemerintah sedang mengkaji jalur transportasi laut dari Dumai hingga Jakarta untuk merealisasikan misi Presiden Joko Widodo membangun tol laut.
Jalur ini rencananya akan dibuat dipinggiran pantai tersebut dan akan dijadikan tempat perlintasan kapal-kapal barang. “Ini untuk memudahkan dan membuat biaya lebih murah daripada lewat darat,” kata Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (9/8) usai rapat koordinasi dengan menteri dibawah koordinatornya.
Saat ini pemerintah masih mengkaji berapa dalam pantai yang akan menjadi jalur tersebut dikeruk, sebab kedalaman dari pantai yang membentang dari Dumai hingga Jakarta itu rata-rata hanya 55 meter. Selain itu, pemerintah juga sedang mengkaji kapal apa saja yang akan bisa lewat jalur tersebut.
Sepanjang jalur itu nantinya akan ada pelabuhan-pelabuhan untuk menaik turunkan barang. Jika proyek ini terjadi maka bisa memangkas jarak dari 751 nautical mile menjadi kurang lebih 600 nautical mile. “Ini menimbulkan biaya pengangkutan menjadi rendah,” katanya.
Luhut menyatakan, kajian tentang tol laut sudah dilakukan sejak lama, namun baru pertama kali dirapatkan dengan menteri-menteri yang berada di bawah koordinasinya. Maka dari itu dia belum bisa merinci secara detail berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tol laut tersebut.
Sementara Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil menambahkan, intinya bagaimana menata jalur pelayaran di sebelah timur pulau Sumatera sehingga lebih memperpendek beberapa ratus nautical mile,” ujar Sofyan usai rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim, Senin (9/8).
Menurutnya rencana ini perlu dilakukan mengingat biaya logistik Indonesia masih tinggi. Dengan jalur alternatif tersebut, diharapkan dapat meghemat biaya logistik. Jika biaya logistik rendah, akan berpengaruh pada tingkat daya saing produk dalam negeri. (ow)