PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV bersepakat membangun sistem integrasi pelayanan pelanggan menjadi satu portal untuk memudahkan pengguna jasa pelabuhan. Sebelumnya, sistem pelayanan pelanggan berjalan secara masing-masing di setiap pelabuhan.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto dan Direktur Operasi PT Pelindo II Prasetyadi membenarkan akan hal itu. “Sistem integrasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan untuk integrated billing system (IBS) pada akhir Desember 2018. Lalu dilanjutkan untuk payment system pada Januari-Februari 2019. Dan menyusul sistem integrasi seluruh pelayanan pelanggan atau go-live yang akan dilakukan 31 Mei 2019,” ungkap Putut kepada wartawan, baru-baru ini di Surabaya.
Direktur Operasi Pelindo II, Prasetiady juga menyatakan, melalui sistem intergrasi tersebut tentunya akan memberikan efektivitas pelayanan kepada pelanggan pelabuhan. “Dengan sistem itu dapat memangkas biaya pelanggan setidaknya sebesar 20 persen dari sisi pelabuhan. Hanya saja, terkait tarif memang menyesuaikan kebijakan masing-masing Pelindo karena regulasinya sudah diatur oleh Kementerian Perhubungan,” kata prasetyadi.
Menurut Prasetyadi, dalam sistem integrasi tersebut akan ada juga fitur lain seperti tracking dokumen, cargo, hingga fintech (financial technology, Red). “Pelanggan bisa melihat kontainer mereka berada di posisi mana. Pembayaran juga dilakukan secara house to house karena sudah berbasis online,” ungkapnya.
Putut menambahkan, pembangunan portal integrasi saat ini sudah dimulai dan dilakukan secara in house, dimana masing-masing Pelindo mengirimkan programmer lalu dikerjakan secara bersama. “Alasan in house karena ini ada hubungannya ke maritime, sehingga apabila sistem dilakukan pembaharuan itu akan lebih mudah menggarapnya,” ujar Putut.
Selain sistem integrasi pelayanan pelanggan, Pelindo I, II, III, dan IV juga menjalin kesepakatan bersama terkait sistem integrasi peralatan pelabuhan. Sistem integrasi pada peralatan ini terutama dalam hal pemeliharaan alat, penyediaan spare part, dan optimalisasi alat.
“Karena sebenernya selain pelanggan, kita juga punya tipikal peralatan yang sama. Integrasi peralatan ini sekaligus menjadi bakal embrio CV Pelindo in Corporated, agar ke depannya standar peralatan di pelabuhan merata dan pengunaan alat menjadi efisien,” katanya lagi.
Penggabungan sistem baik di dalam pelayanan pelanggan maupun pengoptimalan alat pelabuhan ini bukan semata menuju holdingisasi, namun yang lebih penting bahwa pelabuhan dari Sabang sampai Merauke sudah tercapai satu sistem terintegrasi. (***)





























