Target kinerja IPC TPK Area Jambi sebesar 36.558 TEUs atau 29.242 box bakal tak tercapai, karena ekspor dari provinsi Jambi terjadi penurunan. Beruntung kegiatan domestik cukup membantu untuk penurunan tersebut.
Data yang diperoleh Ocean Week dari kantor IPC TPK Area Jambi menyebutkan throughput dari Januari sampai November 2024 tercapai 32.574 TEus.
“Ini masih ada satu bulan lagi (Desember). Semoga bisa tercapai target sampai akhir tahun nanti,” ujar Wedhar Tani Aji S, Manager Area IPC TPK Jambi, kepada wartawan di kantornya, Selasa (26/11/2024).
Aji (panggilannya) menyampaikan bahwa setiap bulan ada 12 ship call dari 3 ocean going yang keagenan yakni Advantis Sabang Raya Logistik, Pelayaran Suskes Sindo Damai, dan Pulau Laut Line.
“Yang untuk domestik ada 9 kapal, dan 3 ocean going. Baru-baru ini juga ada pelayaran (Ben Line) datang kesini untuk penjajagan yang katanya mau buka rute Jambi-Malaysia, namun belum ada follow up lagi,” ungkapnya.
Hari Selasa (26/11) siang, Ocean Week berkesempatan melihat langsung ke terminal yang dikelola IPC TPK di pelabuhan Talang Duku Jambi.
Tampak satu kapal tongkang Sindo Garuda Kencana sedang tambat menunggu keberangkatan setelah melakukan kegiatan bongkar muat petikemas.
Tongkang tersebut sandar tanggal 26/11 pagi untuk memuat 172 TEUs petikemas yang akan ekspor ke Singapura. Sementara untuk bongkar, ada 139 (petikemas domestik dari jakarta).
Tak jauh dari tongkang itu, terlihat pula satu tongkang yang sedang membongkar komoditi semen.
Aji menambahkan bahwa jika dilihat dari sisi performance target tercapai, dan ini tentunya ada hubungan dengan port stay. “Kegiatan sandar kapal tidak ada yang satu hari, rata-rata 12 jam, karena disini tak ada kapal besar yang ada tongkang,” ungkapnya.
Aji juga mengemukakan bahwa semua peralatan pendukung bongkar muat siap, dan menurut Aji merupakan peralatan paling bagus diantara yang lain. “Alat disini selalu ready, kalau toh ada sesuatu itu sifatnya kondisional,” jelasnya.
Aji menyatakan untuk operasional hingga saat ini tak ada isu, aman-aman saja. Dia mengakui kalau sekarang throughput internasional mengalami penurunan, namun untuk domestik terjadi peningkatan.
Manager Area IPC TPK Jambi mengatakan bahwa kedepan akan ada upgrade sistem dari ITOS ke TOS Nusantara.
“Sistem itu diharapkan akan lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Paling tidak bisa meminimalisir orang di lapangan yang berkeliaran dan tak berkepentingan,” katanya.
Dengan sistem TOS Nusantara, ucap Aji,
Pergerakan bongkar muat dapat lebih bagus.
Kinerja IPC TPK Jambi mendapat apresiasi dari pengguna jasanya. Salah satunya dari PT Pelayaran Pulau Laut.
Sofyan, dari Pulau Laut mengungkapkan sejak adanya Jeep crane beberapa tahun lalu, bongkar muat petikemas di terminal petikemas Talang Duku ini semakin cepat. “Per jam per kapal bisa sampai 26 box,” katanya.
Pelayaran Pulau Laut sendiri setiap bulan ada dua call dengan rata-rata muatan yang dibongkar muat sekitar 315 TEUs.
Sedangkan Faisal, dari Advantis Sabang Raya Logistik, menyatakan hal yang sama. “Sekarang kinerja lebih bagus, bongkar muat bisa cepat. Sistem layanan pun sudah ok,” katanya
Advantis sendiri dalam sebulan menangani 6 call, dengan rute Jambi-Singapura, tapi ada pula yang rute Jambi-Jakarta.
Mereka berharap, supaya dermaga bisa diperpanjang, karena dengan panjang 100 meter, hanya bisa disandari untuk satu kapal (tongkang). “Kalau bisa diperpanjang dan bisa dua tongkang sekaligus sandar untuk bongkar muat barang (petikemas), akan lebih cepat lagi bongkar muat,” jelasnya.
Meski begitu, Faisal cukup prihatin dengan kondisi jalan dari ke pelabuhan yang sering macet, dan banyak gelombang maupun lubang. “Ada satu truk aja pecah ban, pasti macetnya jauh sekali, sehingga lalu lintas dari dan ke pelabuhan terganggu,” ungkapnya. (***)