PT Pelindo I cabang Dumai terus melakukan pengembangan infrastruktur. Misalnya penambahan 200 meter panjang demaga, pengerukan alur pelayaran, dan pengembangan kegiatan petikemas.
“Itu semua menjadi komitmen kami untuk kenyamanan layanan kami terhadap para pengguna jasa pelabuhan Dumai,” kata Jonatan Ginting, Deputi GM Pelindo Dumai atas nama GM Dumai Mardiopi kepada Ocean Week, di kantornya.
Ginting mengungkapkan, kegiatan melalui pelabuhan Dumai terus meningkat. Sebagai contoh, ujarna, ekspor triwulan lll 2017 tercatat 448.662 ton, naik menjadi 486.746 tahun 2018 periode sama.
Sementara untuk impor pada triwulan lll tahu 2017 mencapai 22.487 ton, naik signifikan di 2018 yang tercatat 42.131 ton.
“Ekspor impor itu karena banyak didominasi oleh pupuk, aspal, barang berbahaya, serta general kargo. Termasuk bungkil, cangkang, dan CPO,” ungkap Ginting.
Sedangkan untuk kunjungan kapal, menurut Ginting, terjadi penurunan. Tahun 2017 tercatat (triwulan III) 336 call, namun periode sama tahun ini hanya tercatat 322 call. “Dari jumlah kapal turun, tapi dari ukuran naik. LOA meningkat, 2017 102,31, dan 2018 103,49,” katanya.
Ginting menambahkan, pengerukan alur dilakukan pada dermaga B dan C, akibat sendimentasi.
Dia uga menyatakan, bahwa kedepan Pelindo Dumai berencana menambah kapal tunda, juga akan menyiapkan Industry Gate Master Terminal (IGMT) atau system aplikasi operasional Multipurpose. “Akhir 2018 nanti go live, SDM sudah dilakukan pelatihan,” kata Ginting.
Selain itu, ungkap Ginting, pihaknya juga akan menambah 2 unit crane untuk memperkuat layanan di sektor petikemas. “Akses jalan keluar sudah dibuat oleh Pelindo 1, direncana selesai 2019,” katanya lagi.
Pelabuhan Dumai juga sudah mampumelayani kapal-kapal besar dengan GRT 10.000 keatas. (rat/**)