PT New Priok Container Terminal One (NPCT1) dengan bangga mengumumkan peluncuran Green Logistics Initiative, bekerja sama dengan Envilog, platform “Green Logistic” terkemuka di Indonesia, pada hari Senin (29/1/2024).
Inisiatif ini dimulai dengan Kolaborasi “Gate Pass Digital”, dan akan diikuti dengan kerja sama lebih lanjut untuk menyediakan berbagai solusi “Green Logistic”.
Seperti diketahui bahwa industri logistik global menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengurangi jejak karbon dan konsumsi sumber daya. Untuk tantangan ini, NPCT1 dikenal baik dan berkomitmen dalam menyediakan operasi terbaik di kelasnya dengan solusi digital yang tangguh serta inisiatif ramah lingkungan.
Bahkan NPCT1 baru-baru ini menerima Penghargaan Pelabuhan Hijau & Cerdas 2023 untuk Manajemen Pelabuhan, Aspek Teknis & Digitalisasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) dengan skor tertinggi di antara terminal peti kemas di Tanjung Priok.
Selanjutnya, platform digital NPCT1, ECON, yang mendigitalisasi proses penerbitan “Digital Gate Pass” dan fitur Dual Cycle-nya yang memungkinkan pelanggan untuk memasangkan truk untuk kargo impor dan ekspor dan mengoptimalkan sumber daya armada truk, akan ditingkatkan melalui kerja sama ini dengan Envilog.
Sementara itu, Envilog menghadapi tantangan ini secara langsung, menawarkan rangkaian solusi komprehensif yang menampilkan lima solusi digital yang mencakup Envi-Truck, Envi-Port, Envi-Customs, Envi-Depot, dan Envi-Pay.
Fitur-fitur ini memberikan manfaat optimalisasi perencanaan rute, digitalisasi proses kerja, dan visualisasi rantai pasok, sehingga menghasilkan pengurangan konsumsi bahan bakar, limbah kertas, dan tenaga manusia.
Takayuki Hori, Direktur Utama NPCT1, menyatakan, karena NPCT1 menetapkan digitalisasi dan keberlanjutan sebagai pendorong utama untuk menghidupkan perdagangan internasional Indonesia, pihaknya (NPCT1) percaya bahwa kerja sama strategis dengan Envilog ini akan menuntun semuanya untuk meningkatkan penciptaan nilai bagi pelanggan di Indonesia.
Sedangkan CEO Envilog, Yanti Agustinova, menyatakan bahwa peluncuran pada hari ini menandai kolaborasi penting antara Envilog dan NPCT1. “Bersama-sama, kami tidak hanya mengungkap solusi digital inovatif, tetapi juga menempa jalan baru untuk masa depan logistik. Kerjasama ini memanfaatkan layanan operasi terminal NPCT1 yang tak tertandingi dan teknologi terdepan kami untuk menciptakan ekosistem rantai pasok yang bebas hambatan, efisien, dan berkelanjutan,” kata Yanti.
Untuk diketahui bahwa Envilog berdiri sebagai Platform Logistik Lingkungan perintis Indonesia, menghubungkan jaringan logistik yang meliputi pelabuhan, terminal, depo peti kemas, otoritas Bea Cukai, dan perusahaan truk dalam satu platform tunggal.
“Tujuan kami adalah menjadi platform logistik lengkap yang memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan pemangku kepentingan, memungkinkan transaksi tanpa kertas, mengoptimalkan rute truk, sehingga mengurangi “Empty Miles” dan mengurangi emisi karbon. Untuk mengenal lebih jauh bisa kunjungi www.envilog.co.id,” ungkap Yanti.
Sementara itu, PT New Priok Container Terminal One (NPCT1) adalah fase pertama dari Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan mulai beroperasi pada 18 Agustus 2016 lalu.
Perusahaan ini dimiliki oleh 4 (empat) pemegang saham, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Persero); Mitsui & Co., Ltd.; PSA International Pte Ltd; dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line).
NPCT1 memiliki visi menjadi terminal terkemuka di Indonesia dengan misi menyediakan layanan terminal terbaik di kelasnya untuk menghidupkan perdagangan internasional Indonesia dan mencapai potensi pertumbuhan penuhnya dengan membangun kemitraan yang sukses dengan pelanggan dan pemangku kepentingan.
NPCT1 adalah terminal peti kemas pelabuhan hijau yang dilengkapi dengan 8 Super Post Panamax Quay Cranes dan 24 RTG hibrida listrik untuk menangani 1,5 juta TEUs, dengan motto “We CARE We SHARE”.
NPCT1 telah menjadi yang pertama terminal di Jakarta dengan sistem penagihan digital penuh, mendukung inisiatif Ekosistem Logistik Nasional (NLE) Pemerintah serta meminimalkan kontak fisik. (**)