Makassar New Port (MNP) akan terus mendorong Direct call dari Sulawesi Selatan (Makassar) ke negara luar selain China. Karena direct call ke China sudah berjalan menggunakan kapal SITC dengan total mencapai 3.800 TEUs per bulan.
“Selain itu kami juga sedang mendorong untuk direct export dari Makassar ke Eropa dan Amerika Serikat. Sekarang ini volumenya masih sekitar 200 TEUs lebih per bulan,” kata Edi Djoni Markus, Dirut MNP kepada Ocean Week, di sela-sela acara Munas Asdeki, di Bali, Sabtu (10/11).
Dia juga bercerita mengenai kesiapan yang dilakukan pihak MNP. Saat ini, menurut Edi, MNP sudah dilengkapi dengan 2 unit CC, 2 unit RTG, 2 unit Reach Stacker, dan container yard (CY) seluas 2 ha dari rencana total 16 ha.
Edi menyatakan bahwa MNP diharapkan dapat menjadi hub port terbesar untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Perdagangan, bekerjasama dengan PT Pelindo IV (Persero) melakukan ekspor perdana direct call (langsung) Makassar – Eropa dan Makassar – Amerika Serikat, melalui Makassar New Port (MNP) pada Jum’at (2/11) lalu.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengemukakan, Ekspor Perdana direct call ini dilaksanakan guna mendukung program 100 hari Pemprov Sulsel dalam pengembangan konektivitas pelabuhan ekspor dan pelabuhan feeder, dan Program Strategis Nasional terkait Konektifitas dan Daya Saing Produk Ekspor Sulsel.
Nurdin pun mengaku bangga, karena direct call ini akan mengefisiensikan biaya, waktu, dan meningkatkan daya saing. “Mungkin hari ini adalah eranya (Indonesia) timur, saya yakin ini,” sebutnya.
Ekspor direct call perdana Makassar Eropa dan Makassar – Amerika Serikat diikuti oleh empat eksportir yakni PT. Megahputra Sejahtera, KJUB Puspeta Luwu, CV. Adi Tirta dan CV. Harapan Utama, dengan komoditi Biji Kopi, Rumput Laut dan Kayu Olahan.
Total Volume mencapai 200,92 Ton atau dimuat kedalam 11 kontainer, dengan nilai US$ 895.450,98 atau setara Rp13,52 miliar. Menurut Edi, kegiatan ini akan berlangsung secara berkelanjutan setiap minggu menggunakan kapal SITC.
Pada direct call tersebut, sebanyak 298 kontainer, terdiri dari 287 kontainer tujuan Asia, 7 kontainer tujuan Amerika Serikat dan, 4 kontainer tujuan Eropa.
Selama ini, ekspor Sulsel dengan tujuan Eropa dan Amerika dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta, dengan penerbitan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) di kedua pelabuhan tersebut. “Tapi sekarang sudah bisa PEB dilakukan di Makassar,” ujar Edi.
Melalui direct call Makassar-Eropa dan Makassar-Amerika Serikat, eksportir mendapatkan kemudahan dan efisiensi biaya dan waktu tempuh ke Negara tujuan ekspor.
Sebagai gambaran waktu tempuh Makassar-Eropa selama ini ditempuh selama 61 hari dengan biaya US$ 2.200 per kontainer 20 feet dengan Direct-call waktu tempuh menjadi 42 hari dengan biaya US$1.700 per kontainer 20 feet. Sehingga terdapat efisiensi waktu 19 hari dan efisiensi biaya sebesar US$ 500 per kontainer. (ow/**)