Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Minggu (5/2) melakukan kunjungan kerja ke Maluku dan Maluku Utara. Pada kesempatan itu, Menhub minta agar semua pihak konsisten dalam mendukung Tol Laut sehingga program tersebut berjalan dengan baik.
Selain program Tol Laut, pihaknya juga telah membuat ‘Rumah Kita’ sebagai wujud dari pusat logistik. “Dengan adanya tol laut kita menjadi tahu apa yang terjadi di negara kita khususnya di wilayah Indonesia Bagian Timur,” kata Budi Karya.
Aktualisasi pada Tol Laut dan Rumah Kita (Pusat Logistik) yaitu trayek T1, Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak, trayek T9, Tanjung. Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak dan pelaksanaan Rumah Kita (Pusat Logistik) di Namrole dan Namlea oleh PT Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry.
“Pemerintah sudah pula membuat tol udara yang menuju kawasan puncak-puncak serta di laut kita akan ada tambahkan pelayaran rakyat. Kita melihat fakta-fakta apa yang dibutuhkan masyarakat banyak,” kata Budi Karya.
Menurut Menhub, bahwa pelayaran rakyat sangatlah penting. “Saya buktikan sendiri bahwa pelayaran rakyat sangat dibutuhkan oleh rakyat. Namun, kondisinya memang belum memenuhi syarat. Oleh karenanya kita kasih life jacket selanjutnya kita akan berikan subsidi,” ungkapnya.
Pada kunjungan ke Maluku kali ini, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, blusukan ke Pelabuhan Daruba Morotai untuk melihat kondisi kapal-kapal tradisional. Menhub melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal tradisional yang membawa penumpang untuk tujuan berwisata.
Saat itu, Menhub sempat melihat turis asing akan menggunakan speed boat namun tidak memakai life jacket. Karena itu, Menhub langsung meminta turis asing untuk memakai life Jacket. “Dalam hal keselamatan, semua harus disiplin dan taat aturan. Mulai dari petugas, operator maupun penumpang, semua harus taat,” tegasnya. (***)