Perusahaan raksasa logistic dunia Maersk Group berminat untuk membuka akses pelayaran ke pelabuhan Bitung Sulawesi Utara (Sulut), sementara beberapa perusahaan asal China tertarik untuk menggarap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
Ketertarikan Maersk tersebut pernah disampaikan Edy Putra Irawady, Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perniagaan Kementerian Koordinator Perekonomian, dan dibenarkan Dirut PT Pelindo 4 Doso Agung.
Maersk komitmen membuka jaringan pelayaran di Bitung. “Aksesnya bisa Bitung ke Darwin (Australia), atau Bitung ke Tanjung Pelepas, Johor. Intinya, Bitung jadi hub pelabuhan internasional,” kata Edy Putra Irawadi kepada pers, di Jakarta.
Sementara itu Doso mengatakan Maersk Line sudah menyatakan niatnya masuk ke Bitung. “Sedangkan beberapa perusahaan industry dari China tertarik untuk ke KEK,” ujar Doso.
Karena itu, Doso mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendesain ulang pelabuhan Bitung dan KEK yang sudah ada itu.
Sedangkan Menhub Budi Karya Sumadi sewaktu ke Bitung mengatakan, pembenahan Hub Port Bitung dan KEK Bitung terus berlangsung sampai saat ini. “Tidak kurang dari Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun dana telah dihabiskan untuk membenahi KEK Bitung, termasuk di dalamnya membangun ruas jalan tol dan Pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan hub yang diproyeksikan menjadi sentra perdagangan Asia-Pasifik,” katanya.
Menhub minta kepada Pemerintah Daerah Bitung dan Pelindo IV segera menyelesaikan konsep pengembangan Pelabuhan Bitung agar siap menjadi Pelabuhan Hub Transhipment. Budi Karya juga menjelaskan, Indonesia akan mengembangkan 5 hub pelabuhan Internasional yaitu Kuala Tanjung, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Makasar, dan Bitung.
Menurut Edy Putra, Maersk tidak hanya membuka pelayaran saja, melainkan akan berinvestasi mendukung bisnis peti kemasnya seperti membangun pergudangan. “Nilai investasi yang dipersiapkan Maersk diperkirakan mencapai US$ 3 miliar yang akan dibelanjakan bertahap,” ungkapnya.
Presiden Direktur Maersk Line Jakob Friis Sorensen menyatakan, Maersk tertarik membuka akses pelayaran komoditas utama dari Bitung seperti ikan tuna dan kopra.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyatakan, Pengembangan Pelabuhan Bitung adalah langkah strategis mendukung kawasan ekonomi khusus di Kota Bitung, dan ini merupakan upaya positif meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (***)