Menjelang digelarnya RUA (rapat umum anggota) INSA tanggal 9-10 di Jakarta, informasi seputar siapa bakal calon ketua umum terus menjadi bahan gunjingan dikalangan pelayaran.
Namun beberapa tokoh pelayaran yang Ocean Week hubungi juga masih malu-malu untuk bersedia mengomentari soal RUA dan calon ketua umumnya.
Tapi, tidak demikain dengan Komisaris Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, Theo Lekatompessy maupun Lukman Lajoni (owner salah satu pelayaran dari Surabaya).
Saat dimintai tanggapannya, tokoh pelayaran kelahiran Surabaya ini menyatakan bahwa sebaiknya ketua umum harus menguasai masalah yang ada dengan baik.
“Tidak ada agenda pribadi, jadi dapat diterima semua pihak. Lalu berdedikasi penuh dan mau 75% meluangkan waktu untuk INSA,” kata Theo, menjawab Ocean Week, di Jakarta, Jumat (6/12).
Menurut dia, akan sulit jika ketua umum maupun pengurus tak memiliki waktu untuk mengurus organisasi yang besar ini. Sebab masalah yang dihadapi oleh industri pelayaran ini masih sangat banyak.
Theo mencatat ada sejumlah issue utama yang bakal menjadi tantangan INSA hingga 2022, yakni Support pemerintah, harus bersama KADIN mensupport pemerintah untuk membangun NKRI.
“Kemudian masalah Omni Buss Law. Saat ini semua mengejar selesaikan hal ini agar ada kepastian bisnis yang harus tuntas di kwartal satu,” ungkapnya.
Selain itu, ada masalah Cabotage. Dalam de-regulasi ada bahaya ancaman penghapusan Azas Cabotage yang mengganggu kedaulatan NKRI yang harus dijaga jangan sampai terjadi. “Bagaimanapun Cabotage nggak boleh diganggu, harus tetap diteruskan,” ujarnya.
Kemudian soal biaya logistik. Juga dalam konteks Tol Maritim upaya menurunkan biaya logistik yang mencakup transport darat, gudang, pelabuhan, bongkar muat dan lain-lain.
Sementara itu Lukman Lajoni, owner pelayaran Surya Bintang Timur juga sependapat dengan Theo.
“Ketua umum harus punya waktu full untuk INSA, tidak hanya bisanya mewakilkan, juga loyalitas terhadap organisasi tidak diragukan, hubungan dengan pemerintah maupun mitra asosiasi yang lain juga mesti bagus,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan, Lukman menyatakan bahwa RUA tetap akan berjalan secara demokratis. “Semuanya akan dibicarakan bersama anggota,” ujarnya. (***)