Sesditjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha resmi menutup kegiatan padat karya aksi Massal Bersih Kanal Panampu, pada hari Minggu (28/4), bertempat di jalan Almarkas, kanal Panampu, kota Makassar.
Menurut Arif, kegiatan bersih sampah ini merupakan program nasional, karena diharapkan pada tahun 2025, Indonesia sudah bersih dari sampah.
Oleh sebab itu, Arif minta kepada masyarakat khususnya disepanjang kanal Panampu untuk tidak lagi membuang sampah di kanal Panampu secara sembarang.
“Saya berharap semuanya bisa saling menjaga kebersihan, tidak membuang sampah ke kanal, karena sebenarnya akan merugikan kita sendiri,” katanya.

Pada kesempatan ini, Arif juga mendeklarasikan ‘Makaasar Saya, Makassar Bersih’.
“Kalau secara nasional dideklarasikan Indonesia Saya, Indonesia Bersih, maka disini kita deklair Makassar Saya, Makassar Bersih’, setuju,” kata Arif menyeru kepada masyarakat dan dibalas dengan teriakan setuju.
Sekditjen Hubla Arif Toha juga mengucapkan terimakasih kepada para kelompok masyarakat pengawas yang telah bersedia dilatih menjadi pelopor untuk kebersihan di kanal Panampu ini.
“Sekali lagi saya berharap kanal Panampu bisa terus dijaga dari kotornya sampah. Ini merupakan kegiatan langkah awal, dan semua mesti saling menjaga, mari tumbuhkan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya,” pungkasnya.
Pada kesempatan sama, Kol. Laut Pelaut Suratun SH, Asisten Potensi Maritim Danlantamal 6 Makassar mengajak kepada semua pihak akan pentingnya kebersihan. “Jaga kebersihan demi Indonesia sehat,” katanya.

Dia berjanji, Lantamal 6 Makassar siap setiap saat untuk bersih-bersih sampah. “Jangan kotori laut. Mari kita sadar dan menjaga kanal dari sampah,” ungkap Suratun.
Dia juga berharap agar kegiatan massal bersih kanal Panampu ini berkelanjutan.
Sedangkan perwakilan dari pihak Walikota Makassar mengakui bahwa sebenarnya kebersihan ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota. “Tapi sangatlah berat untuk atasi sampah, makanya kami sangat berterima kasih kepada OP yang telah memprakarsai kegiatan bersih kanal Panampu, dan ini mesti jadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Khusus Kanal Panampu, dia berpesan untuk menjaganya, karena kanal ini langsung berhubungan dengan pelabuhan Paotere.
Seperti diketahui bahwa sebelum menutup kegiatan ini, Arif Toha didampingi kepala OP Utama Makassar Rahmatullah, kepala Syahbandar Utama Makassar Victor Viki Subroto, dan perwakilan distrik Navigasi kelas 1 Makassar Munirah, serta perwakilan dari Lantamal 6 Makassar, perwakilan Walikota Makassar bersama perangkatnya, menyempatkan menyusuri kanal sepanjang 2,8 kilo meter.
Di sepanjang perjalanan, Arif Toha banyak melakukan dialog kepada masyarakat di bantaran kanal. Dia terus menerus menyerukan kepada para warga akan pentingnya kebersihan, dan bagaimana menjaga kanal dari kotoran sampah.
“Kanal ini adalah milik kita bersama, makanya bapak ibu mesti bisa menjaga kanal Panampu ini dari sampah. Jangan buang sampah sembarangan ke kanal,” kata Arif memberi kesadaran kepada para warga.

Para warga pun menyatakan setuju dengan ajakan pemerintah untuk menjaga sampah dan akan berupaya menjaga kebersihan kanal Panampu.
Arif bersama rombongan pun tak patah semangat menyusuri kapal Panampu tersebut, meski sempat diguyur hujan lebat.
Ocean Week yang mengikuti rombongan, melihat banyak tempat-tempat kedai kopi yang berada di sepanjang kanal, dibongkar sendiri oleh warga, karena para warga sadar akan pentingnya kebersihan.
Kepala OP Utama Makassar Rahmatullah mengungkapkan bahwa warga di sepanjang kanal Panampu yang meliputi 4 kecamatan yakni Talo, Panampu, Ujung Tanah, dan Bontowala mempunyai peran sangat penting dalam menjaga kebersihan kanal.
Karena itu, Rahmatullah minta kepada para warga untuk dapat menjaga kebersihan. Kegiatan bersih kanal kali ini melibatkan sekitar 2.000 warga dari masyarakat sekitar kanal, dibantu oleh institusi pemerintah.
Program padat karya ini, kata Rahmatullah, sejalan dengan visi pelabuhan Makassar menuju zero sampah pada tahun 2021. “Sampah plastik sering dibuang ke kanal yang akhirnya menuju ke laut dan menjadi perusak bagi ekosistem di laut,” ungkapnya.
Untuk menjaga ini, pihaknya telah melatih sebanyak 45 orang untuk menjadi kelompok masyarakat pengawas. (***)