Layanan pandu di pelabuhan Tanjung Priok sering sekali mendapat protes dari pelayaran, karena tak jarang mengakibatkan delay kapal. “Kami sudah sering protes dan komplain ke Pelindo Priok, namun sampai sekarang belum ada perubahan. Bahkan setelah Lebaran 1438 H, layanan pandu agak lamban,” kata Pengurus DPC INSA Jaya Sunarno kepada Ocean Week, Senin (10/7) malam.
Menurut Nano (panggilannya), pihak INSA Jaya juga sudah berkirim surat kepada pengeloa pandu, namun belum juga da perubahan. “Kemarin (Senin,10/7), kami diundang rapat bersama PPOP untuk itu. Kesimpulannya kami usulkan untuk menambah personil pandu,” ujarnya.
Kata Nano, mengutip penjelasan pihak Pelindo Cabang Priok, kegiatan pemanduan setelah lebaran agak terganggu karena ada dua orang pandu sedang mengiuti manasik haji, ditambah ada yang sakit.
“Ada juga pandu yang sedang melaksanakan hajatan. Padahal jumlah pandu hanya 31 orang, sehingga layanan keluar masuk kapal sangat terganggu,” ungkap Nano.
Tetapi, kata salah satu DGM Pelindo Tanjung Priok, sekarang ini layanan pandu sudah kembali normal. 40 tenaga pandu sudah siap memberi layanan.
Namun, ucap Nano, pada Agustus mendatang, ada 5 orang pandu akan melaksanakan ibadah haji, plus 2 orang lagi mengaku sulit melayani pemanduan pada malam hari dengan alasan kesehatan.
“Makanya perlu ada penambahan pandu, jangan sampai service kegiatan kapal terganggu karena itu,” ujar Nano.
Dia juga berharap manajemen tunggal untuk pandu-tunda bisa segera direalisaskan untuk tidak membuat bingung pelayaran, sehingga layanan pandu menjadi prima.
Seperti diketahui bahwa selama ini pengelolaan pandu berada dibawah PT Pelindo Cabang Priok, dan pengelolaan tunda dibawah PT JAI. Tetapi, akibat protes dari pelayaran dan sekaligus untuk memudahkan pengelolaan, PT Pelindo II berupaya untuk menyatukan pandu dan tunda dalam satu manajemen dibawah Pelindo Cabang Tanjung Priok. (**)