Kemenko Perekonomian dalam studi roadmap e-commerce Indonesia menyebutkan bahwa bisnis e-commerce Indonesia dari tahun 2015 diperkirakan meningkat dari 10 kali lipat pada tahun 2020, dengan valuasi USD 130 milyar atau setara Rp 1.800 triliun.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ahmad Ramli mengatakan, itu semua dapat terwujud jika tercipta 1.000 digital teknopreneur dengan valuasi bisnis USD 10 milyar atau setara Rp 138 triliun.
“Ini menjadi potensi besar pos logistik nasional, namun e-commerce tersebut juga berhasil apabila didukung logistik yang kuat,” kata Ahmad Ramli dalam Seminar Nasional Kontribusi Industri Logistik untuk Ekonomi Digital, di Borobudur Hotel Jakarta.
Pemerintah melalui Kementerian Kominfo mendorong percepatan pembangunan broadband 4G di seluruh Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong pembangunan infrastruktur, jalan, pelabuhan juga bandara yang akan mendukung lancarnya arus pergerakan logistik ke depan.
Sayangnya, peringkat Indonesia berdasarkan Logistic Performance Index (LPI) dari tahun 2014 menduduki urutan ke 43 menjadi 63 pada tahun 2016. LPI memiliki enam indikator dalam penilaian yang menjadi indikator penilaian yang terdiri dari Customs, Infrastructure, International Shipment, Logistics Competency, Tracking and Tracing, and Timeliness. (***)