PT Pelabuhan II Cabang Pangkal Balam berencana melakukan penataan dan mengembangkan berbagai fasilitasnya. Mulai dari Pangkal Balam, Belinyu, Sungai Selam, dan Muntok yang ada di propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hambar Wiyadi, GM Pelindo II Pangkal Balam menyatakan, ssekarang ini, pihaknya sedang fokus melakukan finalisasi Rencana Induk Pelabuhan (RIP) pelabuhan Pangkal Balam.
“Kedepan untuk Pangkal Balam akan ditata menjadi klasterisasi atau dedicated area terminal. Misalnya klasterisasi curah cair sendiri, curah kering sendiri, dan sebagainya,” kata Hambar Wiyadi kepada Ocean Week, di Palembang, Jumat pagi (8/9).
Apalagi potensi kegiatan curah di Pangkal Balam cukup besar. Tahun 2016 tercatat sebesar 438 ribu ton, komoditi itu ditangani pelabuhan ini.
Terhadap RIP, Hambar mengaku merupakan masukan dari Pemda. Oleh sebab itu, pihaknya perlu support dari Pemda. “Saat ini proses finalisasi. Kami akan koordinasi dengan Bappeda kota maupun propinsi,” ujarnya.
Selain Pangkal Balam, perseroan juga akan mengembangkan kawasan pelabuhan Belinyu. “Belinyu akan kami kembangkan sebagai Hub Port untuk curah cair dan BBM,” ungkap Hambar Wiyadi bersemangat.
Sementara untuk Sungai Selam, akan bekerjasama dengan Pemda (Dinas Kelautan dan Perikanan) untuk menangani kegiatan kapal-kapal ikan.
Mantan Humas PT PPI ini juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan membangun ‘water front’ area hub terminal kawasan Muntok untuk komoditi BBM (curah cair). “Kenapa kami berencana itu, karena pebisnis di wilayah Batam dan Dumai sudah jenuh. Mereka mencari alternatif lain dikawasan Muntok, apalagi nantinya diwilayah itu akan dibangun Power Plan (PLTU),” jelas Hambar Wiyadi.
Hambar Berharap, rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan target yang dijadwalkan. (pl2/***)