Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko, menyatakan Kementerian Perhubungan akan terus melakukan evaluasi trayek-trayek tol laut dan perintis dengan melihat pertumbuhan tingkat keterisian (load factor).
“Bagi trayek yang dinilai sudah tumbuh di atas 60 persen tingkat keterisiannya akan dicabut subsidinya, tapi itu pelan-pelan,” katanya di acara Rapat Koordinasi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub di Jakarta, Kamis (22/11).
Kegiatan yang dibuka resmi oleh Direktur Perhubungan Laut Agus Purnomo tersebut, juga diisi dengan berbagai diskusi terkait bagaimana mewujudkan transportasi digital angkutan laut dalam mendukung logistik, penataan palabuhan serta koektivitas yang sinergi dan berkelanjutan. Salah satu nara sumbernya adalah Darmansyah Tanamas, Wakil Ketua Umum DPP INSA.
Capt. Wisnu juga mengatakan nilai subsidi kapal perintis pada tahun 2019 akan turun 20 hingga 30 persen dibanding 2018. “Besaran subsidi untuk kapal perintis tahun 2018 sebesar Rp 1,1 triliun, sedangkan untuk tol laut Rp 447 miliar,” ungkapnya.
Namun, kata Wisnu, penurunan subsidi di tahun 2019 tersebut masih dalam pembahasan. “Belum definitif pagunya hampir sebagian besar terjadi pemotongan 20-30 persen,” ujarnya.
Capt Wisnu juga mengungkapkan bahwa ada lima trayek yang dinilainya sudah bertumbuh tingkat keterisiannya di atas 40 persen dan berpotensi dicabut subsidinya.
Kemenhub, ucapnya, juga berupaya mengkerjasamakan pengoperasian kapal yang dinilainya sudah bisa dikomersilkan kepada swasta.
Pihaknya menginisiasi untuk kerja sama pembiayaan dengan lembaga keuangan, seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Langkah ini untuk mengurangi pembiayaan dari sumber APBN. (***)