Konsep Airport nantinya akan dipindahkan ke pelabuhan, jadi Mall. Tapi didalamnya ada fasilitas pelabuhan, selain itu juga akan ada item-item pendukung seperti tiketing area, cinema, dan lainnya. Sehingga diharapankan pengguna jasa penyeberangan akan mendapatkan wajah yang berbeda dari sebelumnya.
PT Indonesia Ferry properti (PT IFPRO), merupakan perusahaan patungan Indonesia State-Owned perusahaan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Kerjasama dengan PT Citra Niaga Teknologi (Cinte), akan mengembangan layanan tiga pelabuhan di Indonesia Bakauheni, Merak dan Labuan Bajo melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi.
“Kami memiliki rencana untuk membangun Executive Port Service Atributes di Ferry Terminal, dimana terdapat beragam fasilitas lengkap seperti public service facilities, retail, ticketing, dan beragam support equiment lainnya. Jadi pelabuhan nanti bisa jadi destinasi wisata bukan hanya untuk mereka yang ingin menyebrang, tapi juga bagi masyarakat umum,” ujarnya.
Dengan adanya Executive Port, nantinya pelayanan Ferry di pelabuhan akan lebih prima, penyeberangan menjadi lebih cepat, dan fasilitas umum yang lebih lengkap.
“Untuk menunjang target tersebut, Cinte sebagai perusahaan yang akan menangani Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK di pelabuhan. Semua menggunakan sistem terintegrasi, cash less, online sistem, mobile apps, dan user experience,” katanya lagi.
Targetnya 18 September 2018 akan diluncurkan untuk Pelabuhan Bakauheuni dan Merak. Kemudian November 2018 untuk Labuan Bajo. (***)