PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) mentargetkan bisa menangani bongkar muat barang sebesar 19,5 juta ton pada tahun 2020 mendatang.
Hal itu diungkapkan Alugoro Mulyowahyudi, Dirut PT KBS kepada Ocean Week, usai acara Ulang Tahun ke-1 PT Krakatau Jasa Logistik (KJL), salah satu anak usaha KBS, di Cilegon, Kamis (21/11).
“Kita targetkan tahun 2020 bisa menangani 19,5 juta ton, meningkat dibandingkan capaian tahun 2019 yang tercapai sekitar 17,5 juta ton,” ujarnya.
Alugoro juga menyatakan setelah ada dua dermaga tambahan yakni dermaga 7.1 dan 7.2, diharapkan mampu mendongkrak kinerja operasional perseroan.

“Kita juga sedang persiapan untuk Integrated Warehouse (IWH) yang pada April 2020 resmi operasional, sehingga dengan IWH kegiatan semakin cepat, efisien, dan menjadi nilai tambah bagi KBS,” ungkap Alugoro.
Dirut KBS mengakui kalau sekarang ini pasar dari Krakatau Steel (KS) sebagai induk perusahaan sedang merosot, ada sekitar 3,5 juta ton. Makanya untuk menutupi pasar dari KS yang sebesar 3,5 juta ton, KBS menggantinya dengan pasar lain. “Bersyukur volume sebanyak itu bisa kita capai,” kata Alugoro.
Padahal, tadinya adanya tambahan dua dermaga dengan kapasitas 3,5 juta ton yang dapat disandari kapal berbobot 70 ribu DWT dengan jenis Panamax, KBS dapat melayani total kapasitas bongkar muat 20 juta ton per tahun.
Menurut Alugoro, dermaga 7.1 dan 7.2 menjadi terminal umum yang akan melayani kargo dari Krakatau Steel dan Krakatau Posco, serta kargo dari perusahaan swasta yang membawa barang bulk seperti gandum, semen, batu bara, dan lainnya.
Seperti diketahui, Pelabuhan Cigading mencatat kunjungan kapal sebanyak 689 call atau rata-rata 57 -60 kapal per bulan. (***)