PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK), operator kapal RoRo berbasis Tol Laut layanan Tanjung Priok-Gresik (PP) sudah menutup operasional ke rute tersebut. Bahkan, informasi yang diperoleh Ocean Week, satu dari dua kapal yang tadinya diprogramkan untuk melayani ke rute itu, yakni MV. Sawitri dan MV. Prayesti, sudah dijual pemiliknya.
“Prayesti sudah sold out, sementara Sawitri dioperasikan ke Morowali,” kata sumber yang meminta tak disebut namanya itu.
Oentoro Surya, penasihat JZK yang dihubungi Ocean Week melalui WhatsApp-nya untuk dimintai informasi sehubungan hal itu, hingga berita ini ditulis tidak memberi jawaban.
Jadi, bisa dibilang bahwa program tol laut Jakarta-Gresik untuk kapal RORO sudah terhenti, karena hingga sekarang belum ada lagi penggantinya. Kapal ASDP yang tadinya diharapkan dapat juga melayani rute ini, juga belum terealisasi.
Padahal, tadinya dengan beroperasinya RoRo Jakarta-Gresik, diharapkan dapat mengurangi beban jalan raya, maupun bisa mengurangi anggaran perbaikan kerusakan jalan. Tahun 2017 saja, Kementerian PUPR menganggarkan sekitar Rp 19,7 triliun untuk perbaikan jalan Pantai Utara (Pantura).
Menurut Capt. Zaenal Hasibuan, pengamat kemaritiman, Kemenhub mesti mengevaluasi hal ini, kenapa trayek tol laut RoRo rute Jakarta-Gresik hanya berlangsung tidak lebih dari satu tahun. “Kalau nggak salah, rute itu baru mulai di Agustus 2017, artinya hanya bertahan satu tahun,” katanya.
Untuk diketahui bahwa pada 8 Juni 2017 lalu, telah dilakukan penandatanganan kerjasama pengoperasian trayek Jakarta-Gresik (PP) menggunakan kapal RoRo Sawitri dan Prayesti, bertempat di Fave Hotel Surabaya.
Kontrak kerjasama ini adalah kelanjutan dari penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Kerjasama antara PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dengan PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK) yang telah dilakukan tanggal 26 Mei 2017 dihadapan Dewan Komisaris PT IKT, dimana para pihak bersepakat untuk melayani Jasa Dermaga dan Penyediaan Lapangan Penumpukan di terminal domestik PT. Indonesia Kendaraan Terminal dan Maspion Terminal Kendaraan Indonesia.
PT. JZK akan mengoperasikan 2 kapal Roro tersebut secara khusus untuk melayani trayek pelayaran Jakarta ke Gresik dan sebaliknya sebanyak 40 call perbulan dengan hanya membawa truk tanpa supir.
Penandatangan kerjasama waktu itu dilakukakan oleh Direktur Utama Chiefy Adi K dari PT IKT dan Direktur Pelayaran Kasan Santosa Ng dari PT JZK.
Capt. Zaenal menyayangkan terhadap berhentinya operasional kapal RoRo tol laut trayek Jakarta-Gresik tersebut. “Sekali lagi pemerintah mesti mengevaluasi terhadap program-program tol lautnya, sehingga dapat berjalan sesuai harapan,” ungkapnya. (***)