IPC TPK mentargetkan dapat menangani throughput sebesar 125 ribu TEUs melalui terminal petikemas Panjang pada tahun 2018, dan 15% diantaranya merupakan kontainer transhipment Jakarta.
“Kami optimis produksi itu bisa tercapai. Taksasi tahun ini sebenarnya hanya 123,093 TEUs,” kata Adji, Dirut IPC TPK kepada Ocean Week, disela Launching TPS Online, di pelabuhan Panjang, baru-baru ini.
Selama triwulan I/2018, Produktivitas TPK Panjang telah menghandle peti kemas sebanyak 24.483 TEUs dengan rincian pada Januari 5.823 TEUs, Februari 9.645 TEUs dan Maret 9.015 TEus.
Tahun 2017 lalu, produksi petikemas di TPK Panjang tercatat 119,232 TEUs, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 101,488 TEUs. “Tahun 2013 dan 2015, volume petikemas sempat mencapai angka sekitar 124 ribu TEUs lebih,” ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya akan berusaha memberi layanan terbaik terhadap pengguna jasa. Salah satunya dengan program digitalisasi. Selain itu, perseroan juga akan menyiapkan peralatan bongkar muat (CC) baru, menggantikan container crane yang dinilai sudah kurang produktif. “Tahun ini sudah lelang,” kata Adji singkat.
Direktur Pengembangan Usaha PT Pelindo II, Saptono R. Irianto juga membenarkan hal itu. “Perseroan akan membeli CC baru, sehingga nantinya produktivitas bongkar muat bisa tinggi,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa, sejumlah pelayaran yang berkegiatan di TPK Panjang, antara lain PT Tresnamuda Sejati, PT Samudera Indonesia, Tempuran Emas, dan sebagainya.
Informasi yang terhimpun Ocean Week menyebutkan, bahwa Tresnamuda Sejati ada tiga kapal, Samudera Indonesia satu kapal (MSC). Sementara CMA CGM sudah tak lagi masuk ke terminal di Lampung ini.
Sebagai catatan, bahwa beberapa bulan lalu, IPC Terminal Peti Kemas, menerima tambahan layanan langsung pengapalan internasional rute Port Klang Malaysia-Singapura-Indonesia.
Direktur Komersial dan Bisnis PT IPC TPK Arif Rusman Yulianto mengatakan layanan rute Port Klang Malaysia-Singapura-Jakarta-Surabaya-Panjang-Jakarta-Port Klang melalui TPK Panjang dilakukan setiap dua pekan sekali.
Servis itu diangkut menggunakan kapal peti kemas MV Sendang Mas Jakarta berkapasitas 2.700 TEUs milik PT Tempuran Mas (Temas Line) yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran global Yang Ming.
Arif kepada Ocean Week juga menceritakan jika di TPK Panjang sudah diimplementasikan sistem e-service yang merupakan sistem layanan dokumen dan e-billing untuk penerimaan dan pengeluaran peti kemas berbasis elekronik. “Sekarang juga diterapkan TPS Online,” ungkapnya. (***)