Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan langsung kapal navigasi KN Enggano. Peninjauan ini untuk memastikan kualifikasi pelayaran di Indonesia supaya lebih kompetitif.
Apalagi untuk Tanjung Priok, kata Budi, saat ini Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional. “Jadi kemampuan navigasi kita juga harus setara dengan kualitas internasional,” ujarnya kepada pers di Pulau Lancang Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Menhub Budi menyatakan jika kualifikasi sektor pelayaran dunia setiap tahun terus mengalami peningkatan. Kualifikasi itu harus didukung oleh sistem navigasi yang mumpuni.
Karena alasan itu, Menhub Budi kemudian mengecek langsung pengoperasian kapal KN Enggano yang berfungsi memantau sistem navigasi pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok.
“Kapal navigasi ini saya pikir harus kita intensifkan karena kualifikasi dari pelayaran kan makin kompetitif. Saya sedang menangkap hal-hal yang sedang kita butuh identifikasikan,” kata Menhub.
Setelah dilakukan identifikasi, maka direktorat perhubungan laut akan melakukan up grading untuk meningkatkan kemampuan navigasi lebih baik lagi. Hal itu ditekankannya lantaran sistem navigasi sangat diperlukan untuk menunjang aspek keselamatan pelayaran.
“Setelah itu kita akan lakukan upgrading yang berkaitan dengan kompetensi, berkaitan dengan peralatan, berkaitan dengan segala sesuatu,” ucap dia.
Budi berharap, rencana peningkatan itu akan menjadikan kualitas kapal navigasi di Indonesia memenuhi standar internasional.
Seperti diketahui, kapal navigasi merupakan kapal yang tugasnya memastikan jalur aman bagi kapal-kapal yang melintas di perairan. Kapal ini juga jamak dianggap sebagai kapal pionir pembuka jalur pelayaran sekaligus memastikan keberadaan rambu laut. Kapal-kapal itu tersebar di 26 distrik navigasi.
Indonesia saat ini setidaknya memiliki 68 kapal navigasi, baik kapal induk perambuan (buoy tender vessel) maupun kapal pengamat perambuan (inspection boat). (****)