Kedepan, Pelabuhan Cirebon diharapkan dapat membuka layanan petikemas, karena potensi pasar angkutan kontainer dari wilayah Cirebon dan sekitarnya cukup besar, kurang lebih mencapai 3000 box per bulan.
Apalagi direksi PT Pelindo meminta supaya pada bulan Agustus 2017 mendatang, alur pelayaran pelabuhan ini dikeruk. Minimal dikembalikan kepada kedalaman semula yakni 6-7 meter, sehingga kapal kontainer dapat sandar di pelabuhan Muarajati ini.
Direktur PT Samudera Indonesia, Bani Mulia menyatakan minatnya berinvestasi ke Cirebon menggarap petikemas apabila diberi kesempatan. “Kalau memang memungkinkan dan ada kesempatan, kami tertarik juga masuk ke pelabuhan Cirebon untuk kontainerisasi,” ucapnya kepada Ocean Week, di Jakarta baru-baru ini.
Gagasan angkutan kontainer menggunakan moda transportasi laut dari Cirebon ke Jakarta mengemuka kembali, setelah pelabuhan Tanjung Priok sebagai Transshipment tujuan Los Angeles Amerika Serikat menggunakan kapal CMA-CGM secara terjadwal seminggu sekali.
Salah seorang pengurus Kadin Cirebon, Afida yang dikonfirmasi, menyatakan bahwa potensi pasar kontainer cukup besar, namun jika pelabuhan ini akan menggarap pasar kontainer, fasilitasnya mesti diperbaiki. Misalnya, kedalaman alurnya, peralatan penunjang kegiatan bongkar muatnya disiapkan, serta truckingnya.
“Kalau pasar, saya pikir cukup besar, tinggal bagaimana mendekati para industri disini, namun saya yakin bisa,” katanya.
GM Pelindo II Cirebon Solikhin membenarkan jika pelabuhan Cirebon akan menggarap petikemas. Fasilitas lapangan penumpukan petikemas juga sudah siap, seluas satu hektar. “Pengerukan alur pelayaran pun akan dimulai sekitar Agustus 2017 nanti,” ungkapnya per telpon kepada Ocean Week.
Seperti diketahui, bahwa dua pelayaran lokal pernah tertarik masuk ke Cirebon yakni PT Tresnamuda Sejati dan Samudera Indonesia. Namun, keduanya belum melanjutkan niatnya itu karena tidak adanya kepastian, apakah Cirebon benar-benar akan menggarap kontainer atau tidak.
Direktur PT Tresnamuda Sejati Hendrik Lengkong pernah mengemukakan kepada Ocean Week, bahwa sampai sekarang belum ada kepastian apakah pelayarannya akan masuk ke Cirebon atau tidak. Sebab, pihaknya masih menunggu persentasi dari Pelindo II Cirebon mengenai rencana angkutan kontainer menggunakan kapal atau tongkang dari Cirebon – Jakarta.
“Hingga saat ini kami belum menyatakan setuju untuk masuk ke pelabuhan Cirebon. Semuanya masih proses, bahkan kami menunggu dari pihak Pelindo II Cirebon mempresentasikan mengenai rencananya,” ujar Hendrik.
GM Pelindo Cirebon Solikhin menambahkan, rencana untuk kontainerisasi di pelabuhan ini diharapkan pada kuartal 4 tahun 2017 sudah dapat dilaksanakan. (***)