PT Jasa Armada Indonesia (JAI) akan menjadi perusahaan jasa pandu dan tunda kapal pertama di Indonesia yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, pada Desember 2017, anak perusahaan PT Pelindo II ini siap melakukan IPO/initial public offering (penawaran umum perdana saham).
“Persiapan sumber daya manusia untuk IPO sudah siap sejak beberapa waktu lalu atau tepatnya 2015 awal, karena perpindahan kapal (dari IPC) ABK-nya sudah diurus sejak 2014,” kata Dawam Atmosudiro, Direktur Utama PT JAI kepada wartawan, di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (7/11).
Dawam menyatakan, belum bisa menyampaikan jumlah target dana dari pelaksanaan IPO tersebut. Sebab, perusahaan belum mendapatkan pernyataan resmi dari OJK.
Menurut Dawam, perseroan memiliki prospek pengembangan captive market sangat tinggi, terutama dari Pelindo II sebagai induk yang memiliki beberapa proyek pengembangan yang masuk proyek strategis nasional yang akan menjadi pasar baru bagi JAI.
“JAI yang telah ditunjuk sebagai mitra Pelindo II dengan kontrak jangka panjang untuk melayani penundaan di seluruh wilayah Pelindo II secara otomatis akan mengalami tambahan pasar yang cukup materiil,” ujarnya.
Sebelumnya Dawam menyatakan kepada Ocean Week, bahwa PT JAI berencana menambah sekitar 15 unit kapal untuk kegiatan penundaan pada tahun 2018, setelah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada akhir Desember 2017 mendatang. Dengan penambahan kapal tersebut, maka total armada yang dimiliki termasuk kepunyaan induk (Pelindo) berjumlah 52 unit.
“Dana dari hasil IPO itu yang akan dibelikan kapal sebagai kelengkapan pendukung kinerja kami. Apalagi perseroan kedepan banyak sekali memperoleh kepercayaan menangani kegiatan penundaan-pemanduan di beberapa wilayah,” kata Dawam Atmosudiro, beberapa waktu lalu, di Borobudur Hotel usai menerima ijin Kepada BUP PT JAI untuk melaksanakan pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal pada wilayah perairan pandu luar biasa di Terminal Khusus Nusantara Regas, Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta.
Dawam juga menyatakan, bahwa setelah mendapat kepercayaan melaksanakan kegiatan pandu-tunda di Nusantara Regas, dalam waktu tidak lama juga akan masuk ke Tanjung Jabung Jambi, Muntok Bangka, Muara Musi dan Sungai Lilin Palembang.
“Selain itu, JAI juga akan menangani STS (ship to ship) di Maringgai Lampung,” ujar Dawam.
Menurut dia, memperoleh penugasan ini dari Kemenhub, merupakan pelimpahan yang pertama, dan ini menjadi anugerah bagi perseroan yang dipimpinnya.
Karena itu, ungkap Dawam, pihaknya akan benar-benar menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga mampu menangani semua itu dengan baik. “Kami sudah menyiapkan personil untuk disini, sehingga bisa menjaga keselamatan secara utuh. Oleh sebab itu, kami akan selalu meminta dukungan dari SKK Migas untuk kelancaran tugas ini, maupun Kemenhub,” ucapnya lagi. (***)