Begitu terjadi penggantian jajaran pengelola (direksi) PT Jasa Armada Indonesia (JAI) dari Dawan Atmosudiro (Dirut) ke Chiefy Adi K, perseroan berkode IPCM yang sudah melantai di bursa saham itu, mulai kembali menata sistem kerjanya.
Layanan kepada para pengguna jasanya menjadi prioritas. Dalam rilis yang dikirimkan oleh JAI menyebutkan, Transformasi bisnis dan budaya perusahaan, perlu dilakukan peningkatan kesadaran bahwa jasa pelayanan yang diberikan PT Jasa Armada Indonesia Tbk/IPC Marine/IPCM merupakan pintu pertama dunia internasional melihat wajah Indonesia.
“Artinya apabila pelayanan jasa kapal IPCM luar biasa maka efek dominonya pelayaran internasional akan singgah ke Indonesia,” ujar Chiefy Adi K, Dirut JAI, dalam keterangan tertulisnya, Rabu pagi.
Namun sebaliknya, ungkap mantan Dirut IKT, apabila pelayanan jasa kapal IPCM tidak memuaskan, maka akan berdampak buruk terhadap dunia perdagangan internasional yang singgah ke Indonesia.
Hal ini harus disadari oleh seluruh anggota perusahaan dari jajaran BoC, BoD, Senior Management/Serikat Pekerja hingga front liner.
“Pelayanan IPCM adalah pelayanan Bangsa Indonesia, jasa yang diberikan IPCM adalah representasi dari Bangsa Indonesia. Karya yang terbangun, sedang dan akan dibangun adalah wajah dan aset Ibu Pertiwi, Bangsa dan Negara Indonesia,” ungkapnya.
Chiefy berharap, semua hasil karya IPCM harus selalu lebih baik yang akan menjadi bagian dari masa depan, kebanggaan dan kebahagiaan Bangsa Indonesia. (***)