PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mencatat, selama musim angkutan lebaran 2023 (7 April – 28 April), masyarakat pengguna jasa kapal Pelni mencapai 511.705 orang.
Hal itu diungkapkan Tri Andayani, Dirut PT Pelni dalam siaran pers nya, Sabtu (29/4).
“Selama angkutan Lebaran 2023, PELNI juga menjalankan penugasan Kementerian Perhubungan melalui Program Mudik Gratis Sepeda Motor. Sebanyak 2.560 unit motor dan 6.259 orang pemudik motor diangkut dengan KM Dobonsolo pada dua kali perjalanan arus mudik Jakarta-Semarang (15 dan 17 April) dan dua kali perjalanan pada arus balik Semarang-Jakarta (25 dan 28 April),” ujarnya yang pada arus balik (25/4) dirinya juga menyaksikan dan ikut langsung melepas kapal Dobonsolo mengangkut pemudik balik ke Jakarta dari Tanjung Emas Semarang bersama Wagub Jateng.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan juga menugaskan kapal yang sama untuk membantu penyeberangan pemudik motor dari Ciwandan, Banten menuju Panjang Lampung dan sebaliknya.
Penugasan ini dilakukan untuk mengurangi antrean pemudik yang menyeberang via Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 42 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana Kapal Perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas.

PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.
Dia mengungkapkan untuk memastikan perjalanan aman dan nyaman Operation Room PELNI tersambung dengan satelit dan memungkinkan ruang kendali tersebut memonitor keberadaan seluruh kapal. Saat ini ada 26 kapal penumpang, 42 kapal perintis dan 9 kapal barang selama 24 jam penuh.
“Dari ruang kendali ini, kita bisa melihat titik keberadaan kapal serta memantau situasi seluruh sudut kapal yang terpasang CCTV. Dengan perangkat teknologi yang ada, kita terhubung dengan kapal secara real time, sehingga bisa mengambil mengambil keputusan yang cepat dan akurat apabila dibutuhkan,” ungkapnya.
Tri Andayani juga mengajak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo untuk berbincang langsung dengan salah satu nakhoda kapal penumpang milik PELNI melalui sambungan telepon.
Dia juga menunjukkan kemampuan operation room PELNI yang juga dapat menunjukkan kecepatan kapal, titik koordinat, serta kondisi cuaca di wilayah setempat.
“Pak Menhub dan Pak Wamen juga dapat melihat sendiri jumlah penumpang yang di atas Kapal serta cuaca, seperti kecepatan angin dan ketinggian ombak. Ini dimungkinkan karena kami juga tersambung dengan data real time BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika),” katanya.
Waktu kedatangan Menhub dan Wamen BUMN II ke kantor PELNI tersebut bertepatan dengan ulang tahun perusahaan ke-71 yang jatuh pada 28 April baru-baru ini.
Ocean Week beberapa Minggu lalu juga pernah melihat langsung bagaimana antusias masyarakat menggunakan jasa kapal Pelni di Bau-bau Sulawesi Tenggara yang akan menuju Makassar.
Waktu itu, situasi masih gelap, sekitar jam 05.00 pagi Wit. Masyarakat sudah memenuhi pelabuhan Bau-bau untuk naik kapal Pelni itu. Apalagi waktu itu sudah mendekati Lebaran 2023. (**)