INSA mengapresiasi positif rencana Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengajak swasta bekerja sama dalam operasional 20 pelabuhan. Namun, INSA menilai pemerintah perlu melengkapi niatan ini dengan insentif bagi swasta yang tertarik ikut mengelola pelabuhan.
“Insentif tersebut seperti terkait permodalan dari perbankan nasional bagi swasta nasional yang ingin bekerja sama di operasi pelabuhan,” kata Carmelita Hartono, Ketua Umum INSA, dalam pernyataan resminya, kemarin.
Menurut Carmelita, penawaran kerja sama pelabuhan akan mempertegas peran pemerintah sebagai regulator, sedangkan swasta sebagai operator.
Dengan begitu, pemerintah bisa lebih fokus membangun infrastruktur di wilayah terpencil dan terluar, lantaran akan ada penghematan APBN.
“Semoga secara komersial pelabuhan ini menarik untuk dikembangkan, dan kami akan melakukan studi terhadap pelabuhan yang ditawarkan,” kata Carmelita.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menggandeng badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta dalam pengelolaan pelabuhan.
“Pemerintah butuh sekali membangun 3T yang dananya relatif tidak banyak. Dengan melakukan ini (kerja sama dengan BUMN maupun Swasta) APBN untuk belanja barang modal dan SDM yang sedianya dialokasikan ke bandara dan pelabuhan se-Indonesia itu bisa untuk membangun bandara pelabuhan kecil,” ungkapnya.
Menhub Budi Karya yakin dengan adanya kerja sama dengan BUMN maupun swasta, pengelolaan pelabuhan dapat lebih efektif. Sementara pemerintah akan fokus sebagai regulator.
“Di negara manapun pemerintah itu fungsinya regulator, yang menjadi wasit operasinya kapal dan kita bisa lebih fokus melakukan itu. Tapi saat ini sebagai regulator juga operator. Maka sekarang mempersiapkan hanya menjadi regulator,” katanya.
Saat ini sudah ada 20 pelabuhan yang dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan untuk dilakukan kerja sama dengan BUMN maupun swasta dalam pengoperasiannya.
“Untuk fungsi transportasi yang sudah memberikan nilai manfaat baik kita berikan swasta, tapi pelabuhan yang masih subsidi kita yang kelola memikul sampai visible baru kita tawarkan,” ujar Menhub. (***)