PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) hari Kamis (1/9) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) untuk implementasi layanan iCargo, bertempat di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
MoU dilakukan langsung oleh Dirut PT ILCS Yusron Hariyadi dan Ketua Umum APJP Edward Otto Kanter, disaksikan Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Pelabuhan Tanjung Priok I Nyoman Gede, serta Ketua Kadin Jakarta Utara Sungkono Ali.
Hadir pula pada kesempatan tersebut perwakilan pelayaran Evergreen Edhi Guvrianto, serta direksi ILCS dan jajarannya.
Kepada Ocean Week, Yusron Hariyadi menyatakan, iCargo merupakan solusi logistic untuk memudahkan pengguna jasa (cargo owner/consignee dan forwarder) dalam melakukan permohonan dokumen (DO) secara online tanpa harus dating ke shipping line. Selama ini, DO mesti diambil ke pelayaran dengan menggunakan kurir atau pegawai forwarding ke shipping line.
“Dengan adanya system ini tidak perlu lagi dating secara fisik ke pelayaran. Benefit lain yang ditawarkan dari produk ini yakni menerapkan system transaksi non tunai (cashless transaction),” ujarnya.
Yusron menambahkan, iCargo sendiri mempunyai beberapa fitur antara lain fitur enterprise (single apps track & trace, reconciliation, DO extencion, custom dashboard & reporting) dan fitur consumer (track & trace, cashless payment).
“Dengan adanya produk ini, kami dedikasikan untuk membantu percepatan arus barang keluar di pelabuhan sehingga dapat menurunkan angka dwelling time,” katanya.
Sementara itu Ketua APJP Edward Otto Kanter saat ditanya manfaat dari layanan iCargo mengungkapkan, melalui inovasi yang diberikan ILCS proses permohonan dokumen (DO) dilakukan secara online. “Manfaatnya waktu menjadi efisien, biaya juga, mengurangi antrean loket, terhindar dari kemacetan di jalan, serta aman bertransaksi. Cara ini juga dapat memangkas waktu post clearance dalam pengurusan pengeluaran barang dai pelabuhan,” ungkap Edward kepada Ocean Week usai MoU tersebut.
Dia berjanji segera melakukan implementasi secara B to B kepada anggota APJP. “ILCS telah berhasil melakukan live trial untuk layanan iCargo melibatkan stakeholder antara lain Unilever sebagai perwakilan APJP, Agility sebagai perwakilan Forwarding Unilever dan Evergreen sebagai perwakilan shipping line,” tutur Edward.
Kata Edward, system iCargo merupakan suatu solusi inovatif, totally online & integrated dalam mewujudkan pencapaian dwelling time 2-3 hari di pelabuhan Priok, khususnya untuk mengatasi hambatan di post clearance melalui system elektronik antara cargo owner, shipping line dan terminal operator (TO3).
“Mudah-mudahan melalui layanan ini, proses pengeluaran barang dari pelabuhan menjadi lebih lancer dan termonitor dengan baik, serta berdampak pada penurunan biaya penumpukan di pelabuhan,” tuturnya.
Ditargetkan akhir tahun 2016 dapat diimplementasikan di terminal NPCT1, TPK Koja, dan terminal lainnya.
Edward juga mengungkapkan bahwa sekitar 40% barang impor di pelabuhan Tanjung Priok adalah yang didatangkan oleh anggota APJP.
Menanggapi diluncurkannya system iCargo, EMI DKT Customer Service Section PT Evergreen Shipping Agency Indonesia, Dwi Toto Chandra berharap nantinya iCargo merupakan jawaban dalam implementasi layanan satu pintu (one window service) karena layanan ini secara terpadu melalui pertukaran data elektronik sangat membantu para pelaku importasi barang ke Indonesia, salah satunya shipping line. (ow)