Pemerintah bakal memisahkan pelabuhan logistik dan penumpang di kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Selama ini hanya ada 1 pelabuhan yang beroperasi yakni di Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo.
Pada Kamis (1/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (Kunker) untuk melihat progress pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo untuk mendukung program dimulainya penataan kawasan wisata Labuan Bajo dan salah satunya adalah memisahkan kegiatan bongkar muat barang dan khusus untuk penumpang di pelabuhan eksisting.
“Kunjungan Presiden Jokowi itu melihat perkembangan pembangunan terminal multipurpose, destinasi wisata dan kemudian pelabuhan,” kata Willis, Sekper PT Pelindo III kepada Ocean Week, Jumat pagi (2/10), melalui telepon selulernya.
Willis menyatakan bahwa pembangunan pelabuhan di Wae Kelambu tersebut diharapkan rampung pada akhir 2020.
Nantinya, ujar Willis, pelabuhan yang juga untuk layanan petikemas ini mampu menangani hingga 100 ribu TEUs per tahun.
Menajwab pertanyaan apakah pelabuhan itu dibangun menggunakan dana Pelindo 3 atau APBN, Willis menyatakan bahwa terminal multipurpose Labuan Bajo itu adalah hasil kolaborasi dengan kementerian perhubungan. “Jadi dananya sharing dengan kemenhub,” ungkapnya.
Seperti diketahui, presiden Jokowi pada Kamis kemarin (1/10) sudah meninjau kawasan Pelabuhan Labuan Bajo.
Presiden Jokowi juga meninjau kawasan dan sarana gedung di Batu Cermin yang berjarak kurang lebih 5,3 kilometer dari lokasi peninjauan pertama.
Progres pembangunan sudah mencapai 47% sejak dimulai pembangunan pada 16 Maret 2020 lalu.
“Di sini memang dibangun di titik-titik kawasan yang telah ditentukan, yang telah direncanakan tahun yang lalu. Ini sudah dimulai, seperti sekarang yang kita lihat ini di kawasan Batu Cermin yang sudah dimulai seperti ini,” kata Jokowi.
Presiden pun meninjau Terminal multipurpose untuk mendukung aktivitas bongkar muat peti kemas kapal.
Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan jika di wilayah tersebut menjelaskan akan dibangun pelabuhan khusus logistik atau multipurpose di daerah Wae Kelambu, Labuan Bajo.
“Kita harapkan Desember 2020 selesai, supaya pelabuhan di sini, Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo bisa difungsikan secara lebih masif untuk kegiatan penumpang. Penumpang berarti penumpang lokal dan turis,” kata Budi waktu itu.
Budi mengungkapkan bahwa anggaran yang disiapkan sebesar Rp 200 miliar. Nantinya pelabuhan tersebut dikelola oleh PT Pelindo III (Persero) menggunakan pola kerjasama, konsesi selama 30 tahun. (**)