Asosiasi Logistik dan forwarder Indonesia (ALFI) minta supaya integrasi Inaportnet, INSW, DO Online, dan sistem swasta pengguna jasa kepelabuhanan segera dapat terealisasi.
Sebab, ALFI meyakini bahwa digitalisasi sistem di pelabuhan Tanjung Priok masih belum terintegrasi secara total.
“Kami ingin semua sistem online di Priok bisa terintegrasi sebagai mana PM 120 tahun 2017,” kata Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum ALFI kepada Ocean Week, Jumat (6/4) pagi.
Yukki berharap dengan teknologi yang diterapkan di pelabuhan Tanjung Priok sekarang ini, bagaimana semua stakeholder dapat merasakan manfaat teknologi itu.
“Prinsipnya dengan digitalisasi ini bagaimana sistem logistik bisa efisien, efektif, murah, dan mudah,” ungkapnya.
Dia mencontohkan, di Tanjung Priok terdapat 5 terminal (JICT, TPK Koja, MAL, NPCT1, dan TO3) yang sedang merancang digitalisasi yang terintegrasi dengan Inaportnet dan INSW.
“Kami berharap integrasi sistem di semua institusi di pelabuhan Tanjung Priok bisa segera terwujud,” kata Yukki. (***)