Sebanyak 7 orang Dewan Energi Nasional (DEN) melakukan kunjungan kerja ke Terminal Teluk Lamong (TTL) pada Sabtu siang (19/8) dalam rangka mengumpulkan data terkait penggunaan energi dalam industri pelabuhan.
Kedatangan rombongan DEN yang dipimpin oleh Achdiat Atmawinanta (Anggota DEN unsur pemangku kepentingan) itu disambut langsung Direktur Utama PT TTL, Dothy, didampingi Dirtek Robby Dayoh, dan Dirops Rumaji, juga Dirut PT LEGI serta perwakilan dari Otoritas Pelabuhan.
“Kunjungan DEN kesini (TTL) dalam rangka mengumpulkan data terkait pengelolaan dan kendala dalam pengembangan energi, khususnya pada industri pelabuhan,“ kata Achdiat dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ocean Week, Minggu siang (20/8)
Menurut mantan staff ahli Menteri Perindustrian era Kabinet Indonesia Bersatu ini, sebelum ke TTL, DEN juga mengunjungi PT Petrokimia Gresik, dengan agenda serupa.
Sebagaimana diketahui, DEN merupakan Lembaga Nasional yang mandiri dan bertanggung jawab atas kebijakan energi nasional. Menurut Achdiat, terdapat dua unsur dalam keanggotaan DEN, yaitu unsur pemerintah dan unsur pemangku kepentingan.
Ketua DEN adalah Presiden Republik Indonesia, dibantu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai Ketua Pelaksana Harian. Tujuh ( 7 ) Anggota yang berasal dari unsur pemerintah seperti Menteri Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perhubungan, Perindustrian, Pertanian, Riset & Teknologi dan Lingkungan Hidup & Kehutanan.
Sedangkan dari unsur pemangku kepentingan, diisi oleh para akademisi dan praktisi ahli dari berbagai bidang yang berhubungan dengan 7 kementerian anggota DEN.
“Sebagai Lembaga yang merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional, DEN melakukan berbagai survey (pengumpulan data) terkait penggunaan, pengelolaan dan kendala-kendala dalam pemanfaatan energi pada berbagai industri di Indonesia, salah satunya terminal teluk lamong,” ungkap Achdiat.
Terminal milik PT Pelindo III yanag mengusung konsep ramah lingkungan dan semi automatic Terminal, menjadi daya tarik tersendiri bagi anggota DEN. “Saya melihat Teluk Lamong ini tidak hanya fokus pada bisnisnya, namun juga peduli terhadap lingkungan dan sosial kemasyarakatan “ ujar Syamsir Abduh, anggota DEN bidang konsumen.
Syamsir menambahkan, keberhasilan konsep TTL ini diharapkan dapat menjadi data penting untuk disampaikan pada forum-forum energi nasional dan dapat diadopsi oleh industri-industri yang lain, khususnya pelabuhan.
Kepedulian TTL dalam menjaga lingkungan, juga mendapatkan apresiasi dari anggota DEN lainnya.
Rinaldy Dalimi, anggota dari akademisi menyampaikan bahwa kontribusi yang sudah dibuat oleh TTL ini patut diacungi jempol. Meskipun baru beroperasi 2,5 tahun, keberadaannya sudah memberikan nilai tambah bagi logistik nasional.
“Akan sangat bagus lagi, jika kontribusi yang sudah diberikan ini dikembangkan pada konsep-konsep pemanfaatan energi terbarukan seperti sistem Solar Building, Pembangkit Listrik Energi Pasang Surut, Dan lain-lain “ ujar Rinaldy.
Setelah saling berdiskusi diantara rombongan DEN dan pihak TTL, rombongan didampingi Rumaji, Dirops TTL, dan Robby Dayoh, Dirtek TTL, kemudian melakukan kunjungan lapangan.
Rombongan DEN melihat langsung fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh Terminal tercanggih kelima Dunia tersebut. “Menarik sekali, konsep green dan high technology nya mestinya bisa dicontoh oleh pelabuhan-pelabuhan yang lain,“ kata Achdiat saat melihat di control room TTL.
Sementara itu, perwakilan dari Otoritas Pelabuhan, AL Bahori menyampaikan bahwa inisiasi PT Pelindo III dalam mewujudkan TTL, akan terus didukung oleh pihak Otoritas, selaku regulator. “Dari Pelindo I sampai IV, kami melihat Pelindo III yang paling sungguh-sungguh dalam pengelolaan dan pemanfaatan energy, contohnya ya di Teluk Lamong ini,“ ujar AL Bahori.
Achdiat menambahkan, hasil kunjungan ini akan dilaporkan kepada Presiden, selaku Ketua DEN dalam forum-forum rutin Dewan Energi Nasional.
PT Pelindo III beserta TTL, juga diharapkan dapat hadir nantinya pada forum-forum diskusi energi nasional selanjutnya. “Harapannya, kontribusi yang sudah diberikan dapat disampaikan kepada masyarakat nasional, pada khususnya stakeholders kepelabuhanan,” ujar Achdiat. (ril/**)