INSA menyambut baik dibukanya beberapa pelabuhan direct call (ekspor impor) yang diharapkan memberikan dampak positive dan bisa memberikan rangsangan daerah agar industrinya bertumbuh kembang dan memicu pertumbuhan ekonomi yang bisa berdampak pada berkembangnya transportasi domestik untuk muatan balik.
Demikian dikatakan Carmelita Hartoto kepada Ocean week, saat dimintai tanggapannya sehubungan rencana pemerintah yang akan menetapkan sejumlah pelabuhan menjadi terbuka untuk perdagangan luar negeri.
“Akan tetapi harus juga dibarengi dengan pembangunan ecosystem dan infrastructure yang menunjang pertumbuhan industri didaerah,” katanya, Senin (14/5), di Jakarta.
Namun, ucapnya, juga diharapkan pemerintah dalam kebijakannya membuka pelabuhan-pelabuhan direct call, seyogyanya memiliki peta jalan rancang bangun daerah-daerah atau pelabuhan mana yang mempunyai potensi kawasan ekonomi yang strategis.
“Dengan demikian terbangun system transportasi yang lazim yakni ship follow the trade,” ungkap Meme, panggilannya.
Sebelumnya, Pemerintah segera menetapkan delapan pelabuhan sebagai pelabuhan terbuka ekspor impor untuk perdagangan luar negeri. Ke delapan pelabuhan itu yakni, Muara Sabak Jambi, Ciwandan Banten, Cigading Banten, Merak Mas Banten, Belinyu Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Pandang, Kepulauan Bangka Belitung, Sorong Papua, dan Tanjung Batu Kepulauan Riau.
Pada akhir pekan lalu, tiga pelabuhan di Banten (Cigading, Ciwandan, dan Merak Mas) diresmikan oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan sebagai pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri. Katanya, pelabuhan di Banten itu untuk mengurangi kepadatan kegiatan di pelabuhan Tanjung Prik Jakarta.
Untuk diketahui bahwa ketiga pelabuhan di Banten tersebut sebenarnya selama ini juga sudah melakukan kegiatan perdagangan luar negeri. Ekspor impor sudah setiap saat dilaksanakan lewat ketiga pelabuhan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Perhubungan (Kemhub) Gus Rional, mengungkapkan bertambahnya pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri atau ekspor impor akan mempermudah dan biaya ekonomi bagi industri jadi lebih murah.
“Kehadiran pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri baru sudah pasti untuk mempermudah ekspor-impor. Juga akan membuat biaya lebih murah. Diharapkan biaya ekspor-impor dapat turun dengan adanya pelabuhan baru,” katanya.
Sebelumnya terdapat 141 pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri, yaitu 89 pelabuhan dan 52 terminal khusus.
Johanes Joko, GM Pelabuhan Merak Mas, menyatakan senang dengan diresmikannya pelabuhan yang dikelolanya sebagai salah satu pelabuhan perdagangan ekspor impor luar negeri. “Kami sudah cukup lama mengupayakan ini,” ujarnya. (***)