Federation of ASEAN Shipowners’ Association (FASA) atau Asosiasi Pelayaran se-ASEAN belum lama ini menggelar pertemuan Executive Committee (Exco) Meeting ke-60 & Annual General Meeting (AGM) ke-49, bertempat di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Indonesia.
Kegiatan ini diikuti para delegasi yang mewakili asosiasi pelayaran dari delapan negara ASEAN anggota FASA, serta para pemilik kapal nasional.
“Kita bersyukur Exco Meeting dan AGM FASA di Bali berjalan lancar,” ujar Carmelita Hartoto, Ketua FASA saat dihubungi Ocean Week, Senin sore.
Dari pertemuan tersebut, menurut Carmelita yang juga Ketua Umum INSA, memang perlu ada kerjasama seluruh pihak di tingkat regional dan global, khususnya dalam beberapa hal yang menjadi pembahasan kita saat exco dan AGM, seperti green shipping, Selat Malaka dan dekarbonisasi.
“Ini telah FASA catat dan akan ditindaklanjuti dengan negara-negara anggota,” katanya.
Carmelita mengakui jika kondisi global memang penuh ketidakpastian, karena perang dan krisis laut merah, sehingga mengganggu operasional kapal yang mesti menempuh rute lebih jauh antara Asia dan Eropa. Dan kondisi itu berakibat pada naiknya biaya operasional kapal seperti bunker (BBM).
“Kita berharap, memang dengan melakukan keaktifan dan kepemimpinan INSA di FASA akan memberikan kesempatan kita untuk mengenalkan potensi maritim di Tanah Air, dan meningkatkan peran Indonesia di sektor industri pelayaran regional,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan pertemuan FASA di Bali, Carmelita Hartoto mengatakan bahwa kepemimpinan Indonesia di FASA pada periode 2024-2025 menjadi kesempatan untuk meningkatkan peran di sektor industri pelayaran regional khususnya di ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut membahas berbagai isu krusial menyangkut industri pelayaran regional dan global, seperti keamanan dan keselamatan pelayaran, pelayaran ramah lingkungan, digitalisasi teknologi pelayaran dan regulasi dunia pelayaran.
“Kepemimpinan di kancah regional akan menjadi kesempatan untuk lebih mengenalkan industri maritim Tanah Air kepada para delegasi negara anggota ASEAN dan Asia,” ucapnya.
Seperti diketahui, Carmelita Hartoto (Ketua Umum INSA) dipercaya menjadi Ketua Umum FASA periode 2024-2025.
“Pertemuan itu turut membawa manfaat bagi Indonesia dalam penguatan beyond cabotage,” kata Carmelita.
Dengan menunjukkan kepemimpinan yang baik dari asosiasi pelayaran Indonesia di pertemuan besar ini, diharapkan ada peningkatan kerja sama antar-anggota yang memacu para eksportir semakin banyak menggunakan jasa kapal nasional untuk kegiatan ekspornya.
“Forum ini menjadi kesempatan kami untuk berbagi informasi, berbagi praktik terbaik, meningkatkan kerja sama antara pelayaran di ASEAN serta saling berbagi informasi untuk mencari solusi atas setiap tantangan dan persoalan pelayaran di ASEAN,” ungkapnya. (**)