Sekretaris Daerah Kota Cilegon Sari Suryati, menyatakan Cilegon sekarang menjadi tujuan investasi. Investor sudah banyak yang menanamkan modalnya di kota yang memiliki 53 TUKS dan dua pelabuhan umum (Ciwandan dan Cigading).
“Informasi yang kita dapat dari pemerintah pusat bahwa memang akan ada investor yang datang ke Cilegon. Kenapa Cilegon menjadi daya tarik, karena Cilegon itu merupakan zona kawasan industri. Mereka yang investasi bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah,” ujarnya kepada pers, Rabu (21/3).
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan konglomerat asal India yakni Adani, akan mengelola pelabuhan peti kemas di Cilegon dengan kapasitas 2 juta TEUs. Adani sebagai pemegang saham minoritas akan menjadi operator dan bekerjasama dengan perusahaan lokal.
“Pembangunan pelabuhan di provinsi Banten tersebut akan dimulai pada tahun ini. Sebesar Rp 5 triliun akan dikucurkan untuk membangun pelabuhan ini. Jadi swasta yang membangun, tapi mengundang operator dari India,” kata Menhub Budi.
Direktur Personalia dan Umum Pelindo II, Rizal A mengungkapkan bahwa pelabuhan di Banten perlu diintegrasikan, sehingga menjadi satu pelabuhan yang kuat. “Ada tiga pelabuhan di Banten yang perlu diintegrasikan kedepan,” katanya.
Sementara itu, data yang diperoleh dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) pemerintah kota Cilegon menyebutkan, kedatangan investor di Kota Cilegon terus menunjukkan tren yang positif.
Pada tahun 2017 lalu, total investasi gabungan dari 204 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sudah berada di kisaran angka Rp 176,5 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 167,3 triliun dari 174 PMA dan PMDN.
Data itu, belum lagi termasuk rencana pembangunan pabrik petrokimia, PT Lotte Chemical Indonesia, yang konon akan berinvestasi sekitar Rp70 triliun.
“Peluang investasi itu, diharapkan mampu berdampak positif terhadap rencana pembangunan pelabuhan Warnasari. Makanya pelabuhan Warnasari itu harus dapat terwujud, karena ini adalah cita-cita yang dituangkan dalam RPJMD,” kata Sari Suryati. (**)