PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkuat bisnis untuk melayani para pengguna pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) khususnya secara lebih lengkap. BNI menjadi bank Indonesia pertama melayani Port Service Financing kepada para pengguna jasa kepelabuhanan yang dikelola IPC.
Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya mengatakan, IPC berharap kesepakatan bersama ini dapat memperteguh sinergi BUMN yang sudah ada dalam melaksanakan pekerjaan nyata sebagai agen ekonomi pembangunan.
“Sinergi ini diharapkan dapat menguatkan dan bertransformasi untuk peningkatan kinerja seluruh aspek dalam BUMN khususnya bidang industri maritim dan perbankan,” kata Elvyn.
Dia berharap dengan penandatanganan MoU ini, bukan hanya pengguna jasa PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang dapat merasakan kemudahan dan efektivitas pelayanan, tetapi juga seluruh lini masyarakat di Indonesia mendapatkan dampak positif atas hadirnya program ini.
Senin (4/9), layanan BNI dalam bentuk Port Service Financing di IPC dikenalkan pada acara Sosialisasi dan Pemberian Apresiasi kepada Nasabah pengguna jasa kepelabuhanan yang dikelola Pelindo II.
Hadir pada kesempatan Port Gathering BNI-Pelindo II, antara lain Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya, Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati, Direktur Keuangan IPC Iman Rachman, Direktur Operasi Pelindo II Prasetyadi, dan para pengguna jasa kepelabuhanan.
Pada acara itu juga ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNI dan IPC tentang Kerja Sama Sistem Pembayaran Dalam Rangka Fasilitas Pembiayaan Atas Invoice Pengguna Jasa Kepelabuhanan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Keuangan IPC Iman Rachman.
Elvyn menyatakan, IPC terus berupaya memberikan kemudahan pelayanan untuk pengguna jasanya, baik dalam pelayanan operasional dengan modernisasi alat-alat bongkar muat maupun kemudahan dalam transaksi keuangan dengan salah satunya menggaet BNI untuk layanan Port Service Financing.
Sementara itu Dirut BNI Baiquni mengatakan, Port Service Financing tergolong baru di sektor layanan perbankan Indonesia. Port Service Financing merupakan sekumpulan layanan lengkap yang diberikan kepada pengguna jasa kepelabuhanan. Mulai dari penyaluran kredit hingga kemudahan dalam pembayaran atas penggunaan jasa-jasa kepelabuhanan di Indonesia.
Port Service Financing merupakan skim pembiayaan kepada pengguna jasa kepelabuhanan di IPC yang diintegrasikan dengan sistem penerimaan jasa kepelabuhanan. “Port Service Financing yang kami siapkan ini memberikan banyak manfaat, antara lain bagi IPC akan ada ketepatan atau kepastian pembayaran oleh pengguna jasa pelabuhan. Adapun bagi para pengguna jasa kepelabuhan, layanan kami ini dapat memperlancar cash flow usaha,” ujar Baiquni.
Untuk mendukung kelancaran Integrated Billing System, BNI telah mengimplementasikan sistem Host to Host Autocollection dan Billing Payment di IPC dengan channel antara lain Teller BNI, ATM/mini ATM BNI, dan Internet Banking BNI.
Dengan implementasi sistem Host to Host, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam hal pelaporan, monitoring transaksi dan rekonsiliasi di IPC, serta memberi kemudahan pembayaran bagi pengguna jasa pelabuhan. (pl2/**)