PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai Badan Klasifikasi bagi kapal yang juga berlayar di sungai, danau, dan penyeberangan menyatakan kesiapannya berperan sebagai Recognized Organization (RO) dengan melakukan sertifikasi statutoria keselamatan dan perlindungan lingkungan bagi kapal dibawah pengawasan Ditjen Perhubungan Darat.
Hal itu disampaikan Direktur Operasi BKI Mohammad Cholil usai menghadiri acara Bimbingan Teknis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Operasional SDP dengan tema “Pelaksanaan Kesyahbandaran SDP” yang diadakan oleh Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan – Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Yogyakarta, Selasa (11/08).
Hadir langsung dalam acara tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, SH., M.Si sekaligus membuka dan memberikan pengarahan.
“BKI siap berperan sebagai Recognized Organization (RO) dengan melakukan sertifikasi statutoria keselamatan dan perlindungan lingkungan bagi kapal dibawah pengawasan Ditjen Perhubungan Darat,” kata Cholil.
Peduli UMKM
Sementara itu, BKI juga giat bekerjasama dengan UMKM Binaan perseroan yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, maupun Sulawesi.
Menurut Iqbal Fikri, sekretaris perusahaan BKI, dengan kesediaan bekerjasama dan sinergi, sekaligus pendampingan pada UMKM Binaan diharapkan mampu memutar kembali perekonomian disektor tersebut.
“Semangat BKI dalam kepedulian memajukan UMKM selaras dengan core values BUMN yaitu AKHLAK dimana harus mampu membangun kerjasama dan kolaboratif tidak hanya dengan rekanan bisnis namun juga dengan UMKM Binaan,” katanya.

Iqbal menyatakan, aksi yang dilakukan BKI itu sebagai wujud BUMN Bangkitkan UMKM adalah dengan memberikan binaan terhadap UMKM di bawah BKI hingga menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta CSR kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Upaya ini ditingkatkan guna memajukan serta mendorong pemulihan perputaran ekonomi Indonesia, terutama di masa pandemi Covid-19 dimana sektor ekonomi (terutama) menengah kebawah merasakan dampak yang luar biasa,” ujarnya.
Iqbal mencontohkan, bahwa BKI memberi pendampingan UMKM Binaan di Wonosobo yang mengalami penurunan omzet hingga 80% karena penutupan area wisata Dieng akibat COvid-19. Penjualan yang semakin menurun mengakibatkan stok produk menumpuk dan menjadikan proses produksi tidak maksimal.
“Pendampingan dan pembinaan UMKM Binaan BKI supaya mereka melahirkan ide-ide inovasi, sehingga usahanya mampu bertahan di tengah Pandemi, misalnya melalui pemanfaatan e-commerce dan media sosial,” ungkap Iqbal. (***)