Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pelabuhan Belawan Medan akan difokuskan untuk melayani barang-barang domestik, sementara arus barang perdagangan internasional dikhususkan melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.
“Jadi, Kuala Tanjung buat internasional, Belawan buat lokal. Di Belawan itu 70 persen lokal, 30 persen kita alihkan ke Pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi mengatakan Kuala Tanjung dipilih sebagai pelabuhan hub internasional karena ada dukungan fasilitas seperti dermaga yang dalam, sehingga bisa disinggahi kapal besar.
Saat ini tengah dibangun terminal peti kemas Pelabuhan Belawan Tahap 1 dan 2 yang ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2018.
Pembangunan tersebut dimaksudkan agar proses bongkar muat barang semakin lancar. Berdasarkan data 2017, total arus bongkar muat barang mencapai 25,2 juta TEUs.
Luas terminal peti kemas yang sudah ada, yaitu 127.518 meter persegi dengan panjang dermaga 550 meter, pada Tahap 1 ini akan diperluqs menjadi 157.700 meter persegi dengan panjang dermaga 350 meter dan Tahap 2 luas 160.000 meter dengan panjang dermaga 350 meter.
Adapun, pembiayaan Tahap 1 bersumber dari pinjaman Islamic Development Bank senilai 87,55 juta dolar AS, sementara untuk Tahap 2 berasal dari Pelindo I, yaitu Rp3,19 triliun.
Terdapat empat paket untuk pembangunan terminal peti kemas Tahap 1 dan 2 termasuk pengerukan, reklamasi, lahan kontainer, pemasangan crane dan sebagainya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan dengan adanya pembangunan terminal peti kemas Tahap 1 dan 2 dapat menambah kapasitas 600.000 TEUs.
“Sekarang ini dengan yang existing itu 1,1 juta TEUs, dengan tambahan 600.000 TEUs nantinya akan menjadi 1,7 juta TEUs,” katanya.
Dia mengatakan progress pembangunan sudah 56,2 persen dan target operasi pertengahan 2018.
“Pembangunan fisik (selesai) akhir tahun, kalau pengoperasian pertengahan tahun depan,” katanya.
Bambang mengatakan Pelabuhan Balawan juga akan difokuskan untuk domestik karena arus barang domestik cukup tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pinjaman dari IDB untuk pembangunan Tahap 1 Terminal Peti Kemas Pelabuhan Belawan butuh waktu 10 tahun.
“Ini kenapa kok butuh 10 tahun untuk proyek seperti ini, kalau di jalan tol kita pakai skema `blended’ yang bermacam-macam baik KPBU maupun dari SMI, jadi bisa menarik pembiayaan yang lebih cepat,” katanya.
Dia berjanji akan mengoptimalkan pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur, termasuk jalan tol, kereta api maupun pelabuhan agar selesai seauai target. “Bagaimana kita optimalkan sumber tanpa mengurangi kecepatan proyek,” katanya. (Ant/***)