Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selama 2 (dua) hari melaksanakan kegiatan Trainers of Training (TOT) dan Pelatihan Penggunaan Aplikasi *INAPORTNET*, di Hotel Horizon Forbis Cilegon untuk semua pengguna jasa Pelabuhan di Pelabuhan Banten, mulai Selasa-Rabu (11-12/9).
Hari pertama selasa pagi sampai sore pelatihan dan sekaligus uji coba pengenterian data layanan kapal melalui INAPORTNET sudah dilakukan kepada para perusahaan pelayaran, hampir 200 orang dari berbagai perusahaan pelayaran dan agen pelayaran yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Banten, Cigading dan Merak Mas hadir untuk mengikuti pelatihan dan uji coba pengenterian data layanan kapal ini.
Hari rabu ini akan dilanjutkan dengan perusahaan bongkar muat dan perusahaan jasa pengurusan transportasi dan para TUKS di Pelabuhan Banten.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini juga didukung oleh Kantor KSOP Kelas 1 Banten dan dibantu sepenuhnya oleh TIM dari Direktorat Operasi & SI PT. Pelindo II.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Bay M. Hasani dalam sambutan nya yang dibacakan oleh Ir. Hernadi Tri Cahyanto, MT Kasubdit Data & Informasi dan Sarana Prasarana Direktorat Lala, menyampaikan bahwa “penerapan INAPORNET yang dilakukan saat ini di Pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal di pelabuhan agar dapat berjalan dengan cepat, terpercaya, transparan dan terstandar serta dengan biaya yang minimal sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia, Dirlala juga menyampaikan bahwa penerapan INAPORNET ini juga didukung oleh beberapa sistem informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan dan sistem yang ada di BUP.
INAPORTNET ini dapat berjalan apabila sistem pendukung nya Handal dan terintegrasi dengan baik, dan saat ini khusus di Pelindo II sudah memiliki sistem pendukung nya yang dikenal dengan nama Vessel Management Syste (VMS), sistem ini lah nanti yang akan terintegrasi dengan INAPORNET.
Aplikasi INAPORNET sudah dilaksanaan di 4 (empat) Pelabuhan Utama di Indonesia imbuh Dirlala yakni Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makassar dan telah pula dilakukan uji coba di Pelabuhan Tanjung Emas, Bitung, Ambon serta Banjarmasin, selanjutnya menyusul di 8 (delapan) Pelabuhan berikutnya salah satunya adalah di Pelabuhan Banten.
Bay M. Hasani juga menegaskan tentang 3 (tiga) hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan INAPORTNET, yakni : pertama, INAPORNET wajib digunakan dan sistem informasi yang ada di BUP harus mendukung INAPORTNET, kedua, Ditlala menjadi wadah bagi pengguna jasa untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap masalah yang timbul terkait INAPORNET, dan ketiga, Ditlala membuka kanal komunikasi khusus berupa e-mail untuk bantuan solusi terkait INAPORTNET disamping kanal lain yang sudah ada (contack center 151, Twitter, facebook).
Sementara itu, menanggapi sistem inaportnet yang akan diberlakukan di Banten, Armen Amir GM Pelabuhan Banten ‘Hebat’, menyampaikan sebagai berikut :
INAPORTNET ini nanti akan *disambung* kan dengan sistem informasi yang sudah dibangun oleh Pelindo II di Pelabuhan Banten yakni *Vessel Management System* (VMS) dan *Non Petikemas Terminal Operating System* (NPK-TOS), khusus NPK-TOS ini Pelabuhan Banten akan akan menjadi *Pelabuhan Pertama* di Indonesia yang menerapkan nya termasuk Pelabuhan Pertama yang akan *mengintegrasikan* nya dengan INAPORTNET.
Integrasi semua sistem informasi berbasis IT ini nanti akan dapat di akses dengan mudah oleh semua pengguna jasa dan pelanggan kami, pengguna jasa dan pelanggan nanti akan dapat memperoleh informasi secara real time tentang posisi kapal dan barang2 pengguna jasa dan pelanggan selama berada di pelabuhan, dan secara bertahap sistem informasi ini nanti akan kami integrasikan pula dengan sistem informasi yang dimiliki oleh para pengguna jasa dan pelanggan kami, sehingga satu siklus layanan dari dan kepelabuhan dengan gudang penerima atau tempat lain milik pengguna jasa dan pelanggan akan menjadi satu kesatuan layanan yang tidak terpisahkan.
“Insyaallah dengan dimilikinya semua sistem informasi berbasis IT dan semuanya dapat terintegrasi dengan baik, maka Pelabuhan Banten nanti akan menjadi *DIGITAL PORT* di Indonesia,” katanya kepada Oceanweek, Rabu pagi (13/9).
Armen Amir juga mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan mendukung penyiapan sistem informasi berbasis IT ini khususnya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor KSOP Kelas 1 Banten, Direksi PT Pelindo II (Persero) dan TIM Dari Direktorat Operasi & System Informasi Kantor Pusat PT Pelindo II, serta kepada seluruh pengguna jasa dan pelanggan Banten Hebat yang selalu membantunya untuk membenahi pelabuhan Ciwandan agar lebih baik lagi.
“Apa yang kami siapkan ini semuanya adalah untuk kepentingan para pengguna jasa dan pelanggan kami, kami ingin slalu memastikan agar semua fasilitas, peralatan dan layanan yang kami berikan semuanya itu harus bermanfaat bagi para pengguna jasa dan pelanggan kami, harus dapat memastikan kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan slalu terselenggara dengan baik, harus dapat memastikan tidak terjadi ekonomi biaya tinggi di pelabuhan, layanan menjadi efektif dan efisien dengan produktivitas yang tinggi, dengan jaminan keamanan dan keselamatan barang selama berada di pelabuhan,” ungkapnya. (Pl2/**)
Terima