Seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di propinsi Banten, juga berkembangnya industri di wilayah ini, maka Pelindo II Cabang Banten pun merancang pengembangan serta pembangunan berbagai fasilitasnya.
Sekitar sepuluh program strategis usulan dari pelabuhan yang dikenal dengan icon “Banten Hebat” itu telah diteken Dirut PT Pelindo II Elvyn G. Masassya bersama GM Pelindo Cabang Banten Armen Amir, sebagai business plan cabang pelabuhan Banten tahun 2016 – 2020.
Kepada Ocean Week, GM Banten Hebat Armen Amir menyatakan, bahwa pelabuhan Banten diproyeksi dan ditarget pada tahun 2020 sebagai Pelabuhan Kelas Dunia. Makanya, perseroan terus melakukan persiapan untuk dapat meraih hal itu.
Kesepuluh program strategis itu, menurut Armen, yakni pengembangan dan penataan terminal Ciwandan, pengambilalihan terminal Cigading (milik KBS), program sertifikasi dan validasi lahan di Ciwandan dan Bojanegara, pengembangan terminal Bojanegara, integrasi 6 terminal di pelabuhan Banten (Ciwandan, Cigading, Merak Mas, Bojanegara, Warnasari, danBandar Bakau Jaya).
Selain itu, ada pembangunan integrasi system layanan kapal dan barang (inaportnet system terintegrasi), kerjasama operasi di terminal batubara PT Cigading International Bulk Terminal (CIBT), lalu pembangunan/pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung kepelabuhanan di terminal Cigading dan Warnasari, penataan pelayanan bongkar muat komoditi curah pangan dan non pangan (dedicated terminal), serta pembangunan/pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung kepelabuhanan di Bandar Bakau Jaya.
![Armen Amir menunjukkan ruang PPSA. (ow)](http://oceanweek.co.id/wp-content/uploads/2018/01/banten-1-300x169.jpg)
“Semua itu sudah menjadi rencana kami, dan itu sudah diteken oleh Dirut Pelindo II (Elvyn G. Masassya),” ucap Armen, di Banten, baru-baru ini.
Namun, ketika Ocean Week mengkonfirmasi ke pihak PT KBS sehubungan dengan rencana pengambilalihan terminal Cigading tersebut, diperoleh informasi bahwa sampai sekarang masih belum jelas. “Bagaimana polanya belum jelas, namun dari kami ada ide untuk IPO, nantinya KBS akan melepas sebanyak 49% sahamnya ke publik. APakah itu akan dibeli Pelindo atau bagaimana, belum jelas,” ungkap sumber di PT KBS yang tak mau disebut namanya.
Seperti diketahui, bahwa pelabuhan Cigading yang dioperasikan KBS, pada tahun 2017 mampu menangani kegiatan sebesar 17 juta ton lebih, dan diproyeksi pada tahun 2020 mencapai 20 juta ton.
![Potret Pelabuhan Ciwandan yang rapi, bersih dan hijau saat ini. (ow)](http://oceanweek.co.id/wp-content/uploads/2018/01/banten-2-300x169.jpg)
Tentunya, investasi yang akan digelontorkan oleh Pelindo Banten untuk kesepuluh programnya itu memakan biaya triliunan rupiah. Tetapi, semua itu sudah dilakukannya melalui study dan kajian yang mendalam.
Sebagai contoh untuk pembangunan dermaga 001 dan reklamasi diproyeksi senilai Rp 741 miliar. Lalu pembangunan closing GAP antara dermaga 002,006,007 menelan anggaran Rp 107,96 miliar. “Pembangunan gudang curah kering dan pembangunan conveyor belt service dengan nilai sebesar Rp 156,44 miliar,” kata Armen.
Armen juga mengungkapkan bahwa rencana melakukan program strategis itu didasarkan pada kondisi makro Indonesia tahun 2016-2020 yang mengalami perbaikan dan tumbuh 5% per tahun. “Semua sudah kami perhitungkan,” tuturnya singkat.
Banten Hebat memproyeksikan bahwa arus kunjungan kapal di tahun 2018 sebesar 10.528.595 GT, naik sebesar 10,37% dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 9.539.304 GT. Sedangkan satuan unit diproyeksi dari 961 unit tahun 2016 menjadi 1.344 unit di tahun 2020.
Pihaknya pun menggambarkan bahwa pertumbuhan kargo untuk terminal Ciwandan dan Bojanegara mencapai 1.030.533 ton tahun 2020 dari 768.202 ton tahun 2016 (general kargo), sementara bag cargo dari 130.610 ton (2016) jadi 134.752 ton (2020), sedangkan curah kering dari 6.480.118 ton (2016) menjadi 9.739.452 ton di tahun 2020.
Armen berharap semua program yang direncanakan tersebut dapat berjalan sesuai target yang diinginkannya. “Semoga tak ada kendala pada program itu,” katanya. (***)