Kapal pesiar MR Astor menjadi kapal penghujung tahun 2017 pembawa wisatawan yang datang di Pelabuhan Benoa, Bali.
“Kapal pesiar MR Astor yang mengangkut wisatawan sebanyak 584 dan 280 kru tersebut adalah kapal terakhir di penghujung tahun 2017 bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali,” kata Manager Properti dan Aneka Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa, Anak Agung Gede Agung Mataram di Denpasar, Sabtu (23/12).
Dia mengatakan dari jadwal perencanaan, kapal pesiar yang merapat di pelabuhan laut terbesar di Bali sebanyak 70 unit kapal. Namun karena ada sesuatu dan lain hal dari perusahaan kapal itu, maka kapal tersebut sebanyak empat unit batal ke Pulau Dewata.
“Dengan kedatangan wisatawan yang naik kapal pesiar ke Bali, sebagai bukti bahwa Pulau Bali masih aman untuk di kunjungi para turis, meski terjadi erupsi Gunung Agung sejak September lalu,” ujarnya.
Agung Mataram mengatakan untuk mendatangkan wisatawan asing bisa melalui laut. Karena itu, apa yang dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata sudah sangat tepat promosi sektor pariwisata Bali.
“Langkah yang dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata dalam mempromosikan pariwisata Bali sudah sangat tepat, karena itu semua warga masyarakat harus mendukung promosi tersebut,” ujarnya.
Agung Mataram juga menjelaskan kapal pesiar dengan bendera Bahama tersebut berlabuh selama dua hari hingga Ahad (24/12). Para wisatawan tersebut selama di Bali akan mengnjungi sejumlah objek wisata. Antara lain ke objek wisata Tanah Lot, Bedugul di Kabupaten Tabanan dan Pura Taman Ayung Kebupaten Badung.
“Selain itu, tidak menutup kemungkinan para wisatawan juga akan mengunjungi objek wisata di Kota Denpasar dan wilayah Kabupaten Badung bagian selatan. Itu semuanya ditangani oleh agen perjalanan wisata,” ucapnya.
Dia mengatakan, pihak Pelindo Cabang Benoa sudah siaga juga terkait dengan bencana erupsi Gunung Agung, sesuai dengan intruksi dari atasan, yakni Pelindo di Surabaya.
“Terkait antisipasi penanganan erupsi Gunung Agung, kami sudah sesuai dengan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan jika sewaktu-waktu gunung tersebut meletus hebat. Maka evakuasi para wisatawan pun secara cepat dilakukan,” katanya. (ant/**)