PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo) melaunching aplikasi Home Terminal, untuk mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhan, bertempat di Jakarta, Kamis (1/2).
“Aplikasi pemesanan layanan jasa kepelabuhanan itu dapat dilakukan para pengguna jasa Pelindo III melalui handphone (HP), jadi tidak perlu datang,” kata M. Iqbal, Direktur Operasi PT Pelindo III, kepada Ocean Week, baru-baru ini.
Sementara itu, Dirut PT Pelindo III, IG. N. Askhara Danadiputra mengatakan aplikasi Home Terminal ini sepenuhnya hasil karya anak bangsa dari tim IT (information technology) Pelindo III.
Aplikasi ini, didukung dengan sinergi sejumlah entitas internal dalam grup usaha, seperti PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), PT Terminal Teluk Lamong (TTL), PT Pelindo Marine Service (PMS), PT Lamong Energi (LEGI), PT Pelindo Energi Logistik (PEL), dan PT Berkah Multi Cargo (BCM).
“Ada empat fitur layanan yang terintegrasi dengan sistem operasi terminal (TOS), yakni mulai dari vessel service, port activities, logistics, dan container management. Fitur tersebut juga memungkinkan pengguna jasa memantau pergerakan kapal dan barangnya secara langsung (real-time online),” katanya kepada pers dalam acara peluncuran Home Terminal di Jakarta, Kamis (1/2).

Selain sisi internal, sejumlah instansi eksternal dari pelaku usaha di pelabuhan juga dilibatkan untuk bersama mengembangkan aplikasi ini, misalnya Main Line Operator (MLO), Organda, pengelola depo, consignee, EMKL, freight forwarder, serta perusahaan pelayaran (SITC, Meratus, KMTC, dan Samudera Indonesia).
“Sebelumnya sudah ada empat MLO yang berkomitmen menggunakan aplikasi Home Terminal. Untuk aplikasi yang mengintegrasikan semua layanan jasa kepelabuhanan, HomeTerminal merupakan yang pertama di Indonesia,” ungkap Ari Askhara.
Aplikasi Home Terminal ini dapat diimplementasikan bertahap mulai 1 Februari 2018 untuk vessel services di TPS dan TTL, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Sementara untuk tahap berikutnya, pada bulan Maret akan diperluas ke layanan terminal (port services) di seluruh terminal di Tanjung Perak. Kemudian, di bulan April pihak diharapkan penerapannya sudah meningkat hingga layanan logistik sampai ke depo peti kemas dan tahap selanjutnya yakni container management.
Iqbal menambahkan, bahwa aplikasi ini menjadi solusi bagi usaha pelayaran dan stakeholder pelabuhan. (pld3/**)