Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengeluhkan sering rusaknya peralatan bongkar muat (crane) di pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Masalah tersebut terungkap pada saat coffee morning ALFI Kalsel bersama Stakeholders kepelabuhanan di wilayah itu, beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang mengusung tema “Perkuat silaturahmi dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan” itu digelar, di Hotel Helper Banjarmasin, Jumat lalu.
Ketua ALFI/ILFA Kalsel Saut Nathan Samosir membenarkan banyaknya keluhan dari anggotanya tentang rusaknya peralatan bongkar muat peti kemas dari pengelola pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
“Ini tentunya menjadi masalah bagi anggota karena dapat memperlambat mereka melakukan pengantaran peti kemas ke konsumen,” ungkap ketua ALFI dalam kesempatan itu.
Menurut Saut, peralatan yang sering rusak itu adalah RTG. “Karena itulah melalui kesempatan ini kita akan tampung semua keluhan mereka dan akan kita sampaikan kembali kepada pengelola Pelabuhan Trisakti Banjarmasin agar bisa ditindak lanjuti,” katanya.
Saut berharap supaya operator terminal petikemas Trisakti memperhatikan kesiapan peralatan bongkar muatnya, sehingga pengguna jasa bisa nyaman.
Mengingat dengan semakin bagusnya performa alat bongkar muat tersebut, maka para pengguna jasanya bisa melakukan efesiensi waktu hingga pengoptimalan sumber daya usaha yang ada.
“Kalau rusak maka selain tidak bisa mengantar peti kemas ke pelanggan. Beban operasional kita juga bertambah dan ini dapat mengurangi keuntungan bisnis mereka,” katanya lagi. (**)