Sebanyak 7.000-an Truck bodong keluar masuk di pelabuhan Tanjung Priok melakukan kegiatan disini.
Hal itu karena sistem di gate pelabuhan tak bisa membaca dengan baik keberadaan angkutan tersebut, terkait dengan STID (System Truck Identification Data).
Adanya ribuan Truck tersebut disampaikan oleh Sudirman, Ketua Aptrindo DKI Jakarta, saat diskusi bertema ‘Memperkuat Sinergi Antara BUP (Pelindo) dengan Mitra Kerja dan Pengguna Jasa di Pelabuhan Tanjung Priok’ yang diselenggarakan oleh Forwami, bertempat di PMLI Bogor, Selasa (28/11).
Bahkan perwakilan dari Logindo Wiwik menambahkan kalau ada truck-truck yang satu surat bisa digunakan untuk dua kendaraan Truck.
Keduanya minta supaya KSOP Tanjung Priok menertibkan ribuan Truck tersebut, karena jika tidak bisa ‘mengotori’ dan merugikan usaha truk yang tertib dan taat aturan.
Namun begitu, Wiwik tak mengakui kalau ribuan Truck tersebut sebagai anggota Logindo. “Anggota kami semua tertib aturan. Dan semua yang berkegiatan di pelabuhan Priok sudah memperoleh STID,” ujarnya.
Hal yang sama pun diungkapkan Sudirman. “Anggota Aptrindo semua tertib dan taat aturan. Kami tidak tau kenapa sampai ada 7.000-an Truck itu bisa berkegiatan di pelabuhan Priok,” ungkapnya sembari bertanya.
Isu adanya ribuan Truck ‘liar’ itu sempat menjadi catatan Ketua ALFI DKI Jakarta Adil Karim. “Kita jangan buru-buru membenarkan isu tersebut. Jadi apa yang disampaikan Pak Sudirman (Ketua Aptrindo DKI Jakarta) itu perlu dicari tau dulu ke pihak-pihak berwenang, karena sudah ada STID, kan bisa dicek dari situ,” ucapnya cukup bijak.
Namun, jika informasi tersebut benar adanya, maka Adik minta supaya KSOP menertibkan dan melakukan tindakan tegas.
Adil juga menyinggung soal seringnya mengkritisi BUP Pelindo Tanjung Priok. Namun, kritik yang disampaikannya itu semata untuk perbaikan tata kelola pelabuhan tersibuk nasional itu. “Saya mengkritik itu ada dasarnya dan untuk memberi solusi,” katanya.
Kritik yang disampaikan Adil, termasuk berbagai pihak, oleh Eksekutif GM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri pun diterima nya dengan baik. “Kritik itu bagi saya ya biasa saja, tak masalah karena itu juga bisa dijadikan sebagai koreksi,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, ketua INSA Jaya Capt. Alimudin juga menyampaikan keluhannya mengenai adanya koreksi nota pelayaran. “Kami mohon supaya ini menjadi perhatian Pelindo. Selain itu, juga keterlambatan bongkar muat yang dilakukan oleh PBM yang kerap merugikan pelayaran,” katanya.
Ketua APBMI Jakarta Capt. Suwondo juga berterima kasih atas info yang disampaikan oleh ketua INSA Jaya tersebut. “Terima kasih atas infonya, itu menjadi catatan kami, dan akan memperbaiki nya,” katanya.
Pastinya, semua mitra BUP Pelindo Tanjung Priok tersebut menilai bahwa layanan, fasilitas dan sistem di Pelindo Tanjung Priok sudah bagus. Kalau toh, ada sedikit masalah, tak seberapa dan itu bisa diselesaikan dengan baik. (**)