PT Biro Klasifikasi Indonesia/BKI (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam pengurangan emisi di sektor maritim.
Untuk itu, pada 22 September 2025, BKI hadir sebagai narasumber dalam kegiatan “Penetapan Langkah Strategis Indonesia dalam Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di Bidang Pelayaran” yang diselenggarakan di Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.
Dalam forum ini, BKI berperan sebagai narasumber pada diskusi panel pertama dengan topik “Pendataan Emisi Gas Rumah Kaca Komprehensif dari Sektor Transportasi Maritim: Upaya dan Tantangan”.
BKI diwakili oleh Direktur Operasi Bisnis Klasifikasi, Arief Budi Permana.
Kehadiran BKI mencerminkan dukungan nyata bagi upaya Indonesia dalam merumuskan strategi bersama menghadapi tantangan transisi menuju pelayaran rendah emisi.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno yang menyampaikan sambutan kunci, serta Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, Tri Purnajaya, dan Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Ir. Ary Sudijanto, MSE., yang turut menjadi pembicara.
Diskusi dalam kegiatan ini menyoroti langkah Indonesia dalam menyikapi kesepakatan IMO Net Zero Framework (IMO NZF) yang disetujui pada April 2025 dan akan diadopsi dalam amandemen MARPOL Annex VI pada Oktober mendatang. Bagi Indonesia, kebijakan ini bukan hanya kewajiban internasional, tetapi juga kesempatan untuk melindungi lingkungan laut, memperbaiki kualitas udara, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebagai negara kepulauan, sektor pelayaran memiliki peran vital bagi perdagangan dan mobilitas nasional. Transformasi menuju pelayaran ramah lingkungan menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya mampu memenuhi komitmen Paris Agreement, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi dan keberlanjutan maritim.
Melalui partisipasi aktif dalam forum ini, BKI berkontribusi pada penyelarasan pandangan lintas lembaga, agar Indonesia dapat melangkah lebih terarah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor pelayaran. Keputusan yang diambil hari ini akan membawa dampak penting, tidak hanya bagi industri, tetapi juga bagi masa depan generasi mendatang. (**/sis)