Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mentarget pelabuhan Patimban, di Subang Jawa Barat dapat beroperasi pada 2019 mendatang. “Targetnya kira-kira akan beroperasi tahun depan,” kata Budi Karya Sumadi saat di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/3).
Sebelum dioperasikannya Pelabuhan Patimban, Budi Karya mengimbau kepada para pelaku industri khususnya industri otomotif, agar berinovasi meningkatkan kualitas produk dan produksi seperti mengganti mobil emisi euro 2 menjadi euro 4.
“Indonesia menjadi salah satu penghasil produk otomotif, kita harus lakukan dukungan penuh sebagai kolerasi kita akam membangun pelabuhan patimban sehingga kosentrrasi pembangunan otomotif akan itensif,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Representative Indonesia Office JICA Tomoyuki Kawabat, menyatakan Pemerintah Jepang telah menggelontorkan pinjaman dana sebesar 118,906 miliar yen (sekitar Rp 14,2 triliun) untuk pembangunan pelabuhan Patimban.
“Nilai pinjaman yen yang ditandatangani merupakan 83 persen dari nilai proyek, karena pengadaan tanah dan pajak tidak jadi objek dalam pinjaman yen,” ungkapnya.
Makassar New Port
Sementara itu, Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV Farid Padang mengatakan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV optimistis dapat menyelesaikan proyek pembangunan Makassar New Port (MNP) Tahap I paket A pada akhir tahun ini. Sementara, MNP Tahap I paket B dan C akan rampung pada akhir 2019.
“Pembangunan Paket A telah dimulai sejak Juni 2015. Saat ini perkembangannya proyeknya sudah mencapai 77,37 persen. Pengerjaan yang sedang berlangsung pada paket A, yakni penyelesaian reklamasi untuk dermaga, fabrikasi tulangan struktur secant pile dan borepile dermaga, serta pekerjaan secant pile dan borepile. Lantai dermaga tidak lama lagi sudah bisa dicor beton,” kata Farid dalam keterangan resminya saat meninjau ke Proyek Makassar New Port.
Untuk paket B yang dibangun sejak September 2016, realisasi fisiknya kini sudah 67,11 persen. Pengerjaan yang sedang dilakukan saat ini adalah reklamasi area container yard, pekerjaan soil replacement area causeway, pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast dan produksi paving block.
Paket C yang dibangun bersamaan dengan paket B, perkembangannya sudah 48,3 persen. Pengerjaan yang sedang berlangsung adalah produksi core 1-5 kilogram (kg), produksi underlayer 5-10 kg, pemasangan core breakwater (1-5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater 100-160 kg.
Farid juga menyatakan, sistem dermaga yang diaplikasikan pada proyek ini adalah secant pile dengan dengan menggunakan boring. Ini bisa mengefisiensikan waktu dan biaya proyek dengan kualitas konstruksi yang lebih baik.
“Penerapan sistem ini baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool (Inggris) dan Makassar New Port. Dermaga ini akan menjadi dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat,” ujar Farid.(kp/tn/kd**)